Perempuan dan Anak dalam menghadapi Arus Besar Globalisasi ICT (Information Communication and Technology)
- Dipublikasikan Pada : Kamis, 27 Oktober 2016
- Dibaca : 5271 Kali

KEMENTERIAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
REPUBLIK INDONESIA
PRESS RELEASE
Perempuan dan Anak dalam menghadapi Arus Besar Globalisasi ICT (Information Communication and Technology)
Siaran Pers Nomor: B-111/Set/Rokum/MP 01/10/2016
Nusa Dua, Bali (22/10) – Pemerintah dan masyarakat Indonesia saat ini menghadapi tantangan yang besar dalam arus globalisasi ICT (Information Communication and Technology), dalam hal ini khususnya di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, terkait dengan isu kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, perlindungan perempuan dan anak dari segala bentuk diskriminasi, kekerasan dan upaya memaksimalkan tumbuh kembang anak.
“ICT dan sosial media di Indonesia dapat digunakan dalam upaya pemberdayaan dan perlindungan perempuan termasuk didalamnya pemajuan isu kesetaraan gender yang sesuai dengan nilai-nilai HAM seperti yang tercantum dalam Universal Declaration on Human Rights dan UUD 1945” ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise pada saat menjadi keynote speech dalam acara Women in the Wave Forum Asia Pasific Broadcasting Union General Assembly di Bali (22/10).
Menteri Yohana menambahkan dalam kerangka program 3ENDS dan HeforShe yang digalakkan oleh Kementerian PP dan PA, peran media dan ICT sangat besar baik dalam hal edukasi secara massiv dan diseminasi program dan informasi lainnya yang relevan.
Indonesia menjadi salah satu pengguna internet terbesar di dunia dengan total pengguna mencapai 88,1 juta jiwa (34% dari total populasi) dimana 79 juta jiwa diantaranya merupakan pengguna aktif sosial media yang terbagi menjadi 58% pengguna laki-laki dan 42% sisanya pengguna perempuan. Meskipun besar dari segi jumlah dan menjadi salah satu jumlah terbesar di dunia, prosentasi jumlah penduduk yang menggunakan internet dan sosial media online di Indonesia masih terbilang kecil yaitu 34% dari total jumlah penduduk.
Menteri Yohana menegaskan terpilihnya Lembaga Penyiaran Indonesia (LPI) sebagai penyelenggara Asia-Pasific Broadcasting Union General Assembly Meeting (ABU GA) ke 53 dan World Broadcasting Union (WBU) ke-1 di Bali tahun ini menunjukan peran aktif Pemerintah Indonesia didalam pengambilan keputusan kebijakan regional yang secara langsung maupun tidak langsung memiliki pengaruh positif terhadap rakyat Indonesia pada khususnya dan masyarakat Asia pada umumnya.
“Acara ini diharapkan membawa manfaat yang nyata terhadap perempuan dan anak baik di Indonesia maupun di negara Asia lainnya juga hasil rekomendasi dari pertemuan ini kelak dapat lebih memperkaya kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah untuk memperkuat peran dan partisipasi perempuan dalam bidang ekonomi, sosial, politik dan budaya serta menguatkan upaya perlindungan dan tumbuh kembang anak, sehingga dapat diimplementasikan sampai ke tingkat akar rumput”, tutup Menteri Yohana.
HUMAS KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510,
e-mail : humas.kpppa@gmail.com
Publikasi Lainya
Jakarta (1/6) – Dalam upaya mempercepat Provinsi Kalimantan Selatan menjadi Provinsi Layak Anak (Provila), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak…
Jakarta (1/6) – Upaya mempercepat Provinsi/Kabupaten/Kota Layak Anak, salah satunya dilakukan di Provinsi Bali. Dalam rangka percepatan tersebut, Kementerian Pemberdayaan…
Jakarta (1/6) – Dalam rangka percepatan Provinsi Layak Anak, pemenuhan target RPJMN 2024, dan target rencana strategis, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan…
Jakarta (31/5) – Selama Presidensi G20 di Indonesia, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menjalin kemitraan dengan G20 EMPOWER…
Indeks Perlindungan Anak Tahun 2022 ( 32 )
Indeks Perlindungan Anak Tahun 2022 kerjasama antara Kemen PPPA dengan BPS