PUTUSKAN MATA RANTAI KEKERASAN ANAK DAN TINGKATKAN AKSES EKONOMI PADA PEREMPUAN DI PAPUA
- Dipublikasikan Pada : Kamis, 06 April 2017
- Dibaca : 2891 Kali

KEMENTERIAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
REPUBLIK INDONESIA
PRESS RELEASE
PUTUSKAN MATA RANTAI KEKERASAN ANAK DAN
TINGKATKAN AKSES EKONOMI PADA PEREMPUAN DI PAPUA
Siaran Pers Nomor: B- 022/Set/Rokum/MP 01/04/2017
Jayapura, Papua (6/4) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise melakukan serangkaian kunjungan kerja ke Jayapura, Papua. Dalam kunjungan kerjanya kali ini, Menteri Yohana mengunjungi dan memberikan bantuan dalam upaya mendorong Sekolah menjadi Sekolah Ramah Anak (SRA). Sekolah yang dikunjungi oleh Menteri Yohana adalah SDN Impres VIM 2 Jayapura, SDN Impres Megapura Skyline, SDN Impres Doyo Lama dan SD YPK Kwadeware Distrik Waibu, Kamis (6/4).
“Kami berkomitmen melindungi seluruh anak-anak Indonesia. Negara menjamin hak anak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang, serta perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,” tutur Menteri Yohana di depan anak-anak dan guru di SDN Impres Doyo Lama, Papua.
Menteri Yohana menambahkan menurut Konvensi Hak Anak, anak-anak yang lahir mempunyai hak untuk memiliki akte kelahiran dan semua anak wajib bersekolah. Tugas guru memberikan ilmu dan memperbaiki moral murid. Menteri Yohana menegaskan tidak boleh ada kekerasan di sekolah. "Anak- anak dititipkan di sekolah untuk menjadi pemimpin masa depan. Oleh karena itu, kedatangan kami ke sekolah untuk memastikan bahwa sekolah aman dari kekerasan. Menyelamatkan satu anak, sama seperti menyelamatkan Papua," tutur Menteri Yohana.
Masih dalam rangkaian kunjungan kerja, Menteri Yohana mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Narkotika khusus perempuan. Pada kunjungannya ke lapas, Menteri Yohana menekankan pentingnya perubahan lapas khusus bagi anak serta untuk perempuan dewasa agar diberikan pelatihan khusus seperti menjahit dan memasak sehingga saat keluar dari lapas, mereka akan mampu berdaya guna untuk memperbaiki kehidupannya.
Rangkaian kunjungan kerja Menteri Yohana ke Papua hari ini diakhiri dengan mengunjungi Sanggar Ipad Nambluong-ki Yawadatum di Distrik Kemtuk Gresi, Kampung Sunah Nembu Gresi. Lokasi ini merupakan sanggar kerajinan tangan khas Papua dan ukiran kayu Jepara. Menteri Yohana berharap perwakilan dari sanggar ini dapat belajar mengukir di Jepara sehingga bisa menambah wawasan dan mengembangkannya sesuai dengan kondisi yang ada di Papua.
PUBLIKASI DAN MEDIA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510,
e-mail : publikasikpppa@gmail.com
www.kemenpppa.go.id
Publikasi Lainya
Jakarta (1/6) – Dalam upaya mempercepat Provinsi Kalimantan Selatan menjadi Provinsi Layak Anak (Provila), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak…
Jakarta (1/6) – Upaya mempercepat Provinsi/Kabupaten/Kota Layak Anak, salah satunya dilakukan di Provinsi Bali. Dalam rangka percepatan tersebut, Kementerian Pemberdayaan…
Jakarta (1/6) – Dalam rangka percepatan Provinsi Layak Anak, pemenuhan target RPJMN 2024, dan target rencana strategis, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan…
Jakarta (31/5) – Selama Presidensi G20 di Indonesia, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menjalin kemitraan dengan G20 EMPOWER…
Indeks Perlindungan Anak Tahun 2022 ( 37 )
Indeks Perlindungan Anak Tahun 2022 kerjasama antara Kemen PPPA dengan BPS