Press Release: Menteri PP dan PA Ajak Perempuan Indonesia Teladani Kisah Inspiratif Tokoh Perempuan Pejuang
- Dipublikasikan Pada : Senin, 22 Februari 2016
- Dibaca : 4046 Kali
PRESS RELEASE
Menteri PP dan PA Ajak Perempuan Indonesia
Teladani Kisah Inspiratif Tokoh Perempuan Pejuang
Siaran Pers Nomor : 160 /Humas/KemenPPPA/12/2015
Jakarta (14/12)- ? Meski digelar setiap tahun, Peringatan Hari Ibu (PHI) sejatinya lebih dari hanya sekedar ritual dan seremonial. Selain dimaksudkan untuk mengenang dan menghargai perjuangan panjang kaum perempuan Indonesia dalam merintis, memperjuangkan, dan merebut kemerdekaaan Indonesia, PHI juga dimaksudkan untuk mempertebal tekad dan keyakinan bangsa Indonesia untuk mewujudkan perdamaian yang dilandasi semangat persatuan dan kesatuan.
Untuk itu, dalam salah satu rangkaian kegiatannya, Panitia Peringatan Hari Ibu ke 87 menggelar kegiatan Tatap Muka dengan Tokoh Perempuan Pejuang, Pimpinan Organisasi Perempuan, dan Perempuan Pelaku Sejarah di Auditorium Adhiyana, Jakarta (14/12).
“Perempuan berperan penting dalam pembangunan karena perempuan merefleksikan pelaku sekaligus penerima pembangunan. Kiprah perempuan, utamanya perempuan pejuang, sangat penting sebagai mitra sejajar kaum laki-laki dalam merebut dan mengisi kemerdekaan. Berkat kegigihan para perempuan pejuang, kita kini dapat merdeka dan bebas mengekspresikan setiap potensi kita tanpa harus dibeda-bedakan oleh jenis kelamin,”ungkap Menteri PP dan PA, Yohana Yembise dalam sambutannya yang dibacakan oleh Staf Ahli Menteri PP dan PA Bidang Hubungan Internasional, Luly Altruiswaty. Menurut Yohana, tema kesetaraan perempuan dan laki-laki dalam Mewujudkan Lingkungan yang Kondusif untuk Perlindungan Perempuan dan Anak yang diambil sebagai tema PHI ke 87 Tahun 2015 ini, relevan dengan tujuan dan cita-cita bersama untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia menjadi lebih baik.
“Kesetaraan gender adalah sebuah keniscayaan bagi terwujudnya kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Setiap kelompok masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan mempunyai aspirasi, kebutuhan, kesulitan, dan pengalaman yang berbeda dalam mengakses dan berpartispasi dalam pembangun. Termasuk juga di dalamnya anak-anak dan kaum disabilitas. Oleh karena itu butuh pengintegrasian isu gender, termasuk juga isu anak dalam rencana pembangunan nasional sebagai investasi besar bagi masyarakat Indonesia,”lanjutnya lagi. Selain isu gender, isu tentang anak dalam pembangunan juga merupakan hal yang tak bisa dikesampingkan. Karena hingga saat ini masih ada kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang belum mengakomodir kebutuhan masyarakat yang sangat heterogen.
“Oleh karena itu, saya mengharapkan kita semua dapat mengambil pelajaran dan hikmah dari pengalaman para tokoh perempuan, dan saya harapkan momen ini jadi motivasi untuk terus mendukung upaya kita dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian kua,”kata Yohana dalam akhir sambutannya.
HUMAS KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510, e-mail : humas.kpppa@gmail.com
Publikasi Lainya
Jakarta (1/6) – Dalam upaya mempercepat Provinsi Kalimantan Selatan menjadi Provinsi Layak Anak (Provila), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak…
Jakarta (1/6) – Upaya mempercepat Provinsi/Kabupaten/Kota Layak Anak, salah satunya dilakukan di Provinsi Bali. Dalam rangka percepatan tersebut, Kementerian Pemberdayaan…
Jakarta (1/6) – Dalam rangka percepatan Provinsi Layak Anak, pemenuhan target RPJMN 2024, dan target rencana strategis, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan…
Jakarta (31/5) – Selama Presidensi G20 di Indonesia, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menjalin kemitraan dengan G20 EMPOWER…
Indeks Perlindungan Anak Tahun 2022 ( 37 )
Indeks Perlindungan Anak Tahun 2022 kerjasama antara Kemen PPPA dengan BPS