TANTANGAN PERLINDUNGAN ABK DAN KELOMPOK MINORITAS
- Dipublikasikan Pada : Kamis, 18 Oktober 2018
- Dibaca : 5520 Kali

KEMENTERIAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
REPUBLIK INDONESIA
PRESS RELEASE
TANTANGAN PERLINDUNGAN ABK DAN KELOMPOK MINORITAS
Siaran Pers Nomor: B- 196/Set/Rokum/MP 01/10/2018
Manokwari (17/10) – Masih dalam rangkaian kunjungan kerja di Manokwari, Provinsi Papua Barat, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise lakukan kegiatan dialog bersama dengan anak berkebutuhan khusus (ABK) dan kelompok minoritas dari 10 provinsi. Kegiatan ini merupakan upaya Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) untuk melihat lebih dekat masalah, utamanya terkait perlindungan ABK dan kelompok monoritas yang masih minim.
Saat sesi dialog, jadi momen paling mengharukan bagi Menteri Yohana dan seluruh peserta. Sejumlah ABK maju menanyakan berbagai hal mulai dari cita-cita, kiat menjadi Menteri, hingga keluhan dan pengalaman diskriminasi yang diterima dari teman-teman sebaya. Salah satunya diceritakan oleh Ayu Intan, anak berkebutuhan khusus perwakilan Provinsi Bali.
“Mama Yo (panggilan akrab Menteri Yohana), saya dilahirkan oleh ibu saya dalam keadaan seperti ini, tuli. Tapi mama, mengapa saya dijauhi oleh lingkungan saya? Mengapa mereka memperlakukan saya berbeda? Saya sedari kecil merasa tidak diterima. Saya mau bermain dengan teman-teman, tapi mereka tahu saya tuli mereka lalu mengusir saya. Mereka tidak mau bermain dan berteman dengan saya. Saya sedih mama,” ungkap Ayu yang saat itu menceritakan pengalamannya menggunakan bahasa isyarat ke Menteri Yohana dibantu penerjemah bahasa isyarat.
Menjawab langsung pertanyaan Ayu dan beberapa anak lain, Menteri Yohana menyampaikan akan bekerja keras bersama pemerintah untuk menciptakan lingkungan ramah bagi ABK dan kelompok minoritas. “Kalian semua, anak-anak Indonesia tanpa terkecuali, bebas menentukan masa depan kalian. Bermimpi dan bercita-citalah setinggi-tingginya,” tegas Menteri Yohana.
Masih banyaknya diskriminasi yang dialami ABK dan kelompok minoritas membuat Menteri Yohana meminta masyarakat dan pemerintah daerah mengubah pandangan terhadap ABK dan kelompok minoritas. Agar tercipta lingkungan yang positif dan bebas dari perundungan.
“Perhatian Kemen PPPA terhadap ABK dan kelompok minoritas merupakan salah satu prioritas. Tidak boleh ada satu orang anak pun yang diabaikan haknya dan mendapatkan perlakuan diskriminasi. Tidak ada yang berbeda dari mereka. Mereka sama dengan anak-anak lainnya, punya potensi, perasaan dan harapan untuk menjadi hebat. Masyarakat harus beri akses dan kesempatan yang sama bagi ABK dan kelompok minoritas untuk mengembangkan diri, minat serta mendorong mereka menggapai prestasi. Ini jadi tantangan kita bersama,” jelas Menteri Yohana.
PUBLIKASI DAN MEDIA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510,
e-mail : publikasi@kemenpppa.com
www.kemenpppa.go.id
Terbaru
KemenPPPA Beri Bantuan Spesifik Kepada Perempuan Korban TPPO dari Irak ( 105 )
Pranala Luar





Publikasi Lainya
KemenPPPA Beri Bantuan Spesifik Kepada Perempuan Korban TPPO dari Irak ( 105 )
Jakarta (3/6) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) memberikan paket bantuan kebutuhan spesifik kepada perempuan korban Tindak Pidana…
KemenPPPA Kecam Kasus Pelecehan Seksual Oleh Kepsek dan Guru Madrasah Di Wonogiri ( 151 )
Jakarta (2/6) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mengecam dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Kepala Sekolah (M) dan…
Jakarta (1/6) – Dalam upaya mempercepat Provinsi Kalimantan Selatan menjadi Provinsi Layak Anak (Provila), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak…
Jakarta (1/6) – Upaya mempercepat Provinsi/Kabupaten/Kota Layak Anak, salah satunya dilakukan di Provinsi Bali. Dalam rangka percepatan tersebut, Kementerian Pemberdayaan…
Jakarta (1/6) – Dalam rangka percepatan Provinsi Layak Anak, pemenuhan target RPJMN 2024, dan target rencana strategis, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan…