Press Release: Pencanangan Tekad Gerakan Nasional Revolusi Mental di KPP-PA, Menteri PP dan PA: Integritas, Kerja Keras dan Gotong Royong
- Dipublikasikan Pada : Selasa, 23 Februari 2016
- Dibaca : 3403 Kali
PRESS RELEASE
Press Release: Pencanangan Tekad Gerakan Nasional Revolusi Mental di KPP-PA
Menteri PP dan PA: Integritas, Kerja Keras dan Gotong Royong
Siaran Pers Nomor : 121/Humas/KemenPPPA/10/2015
Jakarta (12/10) – Perubahan adalah keniscayaan, tetapi untuk berubah ke arah yang lebih baik, dibutuhkan cita-cita dan tekad yang kuat untuk mewujudkannya. Hal itulah yang menjadi dasar pencanangan tekad Gerakan Nasional Revolusi Mental, di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA). Turun sebagai inspektur upacara, yakni Menteri PP dan PA, Yohana Yembise, yang memimpin langsung pengikraran kebulatan tekad Gerakan Nasional Revolusi Mental di Kementerian yang dipimpinnya tersebut, Jakarta, Senin (12/10).
“Kami Aparatur Sipil Negara, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, bertekad melaksanakan Gerakan Nasional Revolusi Mental dengan menjunjung tinggi nilai-nilai: Integritas, Etos Kerja, dan Gotong Royong untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan,”ikrar Yohana diikuti oleh seluruh pegawai KPP dan PA. Dalam sambutannya kemudian, Yohana menyampaikan bahwa revolusi mental harus diterapkan di lingkungan KPP dan PA. Tak berhenti di KPP dan PA, Yohana juga mengajak seluruh pegawai untuk melakukan berbagai agar revolusi mental menjadi satu Gerakan Nasional yang suasana maupun manfaatnya dirasakan oleh masyarakat.
Setidaknya ada tiga hal yang disampaikan Yohana saat menjabarkan revolusi mental di hadapan seluruh pegawai KPP dan PA. Pertama, yakni integritas yang membutuhkan sikap disiplin, kepatuhan, dan loyalitas kepada rule of law untuk mencapai tujuan dalam bernegara. Kedua, yakni kerja keras untuk mengarahkan proses transformasi menjadi bangsa yang cerdas, seperti dalam amanat konstitusi : “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Terakhir, karena revolusi mental tidak dapat dikerjakan sendiri-sendiri, maka gerakan ini harus dikerjakan secara bersama-sama, secara bergotong royong, bahu membahu, saling asah, saling asuh, saling menguatkan dan bukan saling melemahkan atau saling menjatuhkan.
“Hari ini kita melakukan pencanangan tekad revolusi mental dan menyatukan hati kita untuk meniatkan perubahan, maka mulai saat ini juga segala tindakan kita dalam bekerja harus mencerminkan nilai-nilai revolusi mental tersebut,”pesan Yohana. Sebagai tindak lanjut gerakan Revolusi Mental di lingkup KPP dan PA, Yohana meminta kepada pimpinan di masing-masing Unit Kerja untuk segera melakukan langkah-langkah proses internalisasi nilai revolusi mental dalam jangka pendek dan jangka panjang, yang dapat dilakukan melalui berbagai aksi nyata antara lain dengan membuat tagline Revolusi Mental diberbagai ruang, membuat atau memberikan Role Model, sehingga dapat dicontoh dan menjadi tauladan bagi bawahan dan masyarakat.
“Seperti dikatakan Soekarno, bahwa Revolusi Mental bukanlah pekerjaan satu-dua hari, melainkan sebuah proyek Nasional jangka panjang dan terus-menerus. Kerja kita hari ini, menentukan nasib anak cucu kita dimasa depan. Semoga Tuhan meridhoi setiap langkah perubahan yang kita niatkan dan kerjakan,”ungkap Yohana di akhir sambutannya.



Terbaru
KemenPPPA Beri Bantuan Spesifik Kepada Perempuan Korban TPPO dari Irak ( 102 )
Pranala Luar





Publikasi Lainya
KemenPPPA Beri Bantuan Spesifik Kepada Perempuan Korban TPPO dari Irak ( 102 )
Jakarta (3/6) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) memberikan paket bantuan kebutuhan spesifik kepada perempuan korban Tindak Pidana…
KemenPPPA Kecam Kasus Pelecehan Seksual Oleh Kepsek dan Guru Madrasah Di Wonogiri ( 151 )
Jakarta (2/6) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mengecam dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Kepala Sekolah (M) dan…
Jakarta (1/6) – Dalam upaya mempercepat Provinsi Kalimantan Selatan menjadi Provinsi Layak Anak (Provila), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak…
Jakarta (1/6) – Upaya mempercepat Provinsi/Kabupaten/Kota Layak Anak, salah satunya dilakukan di Provinsi Bali. Dalam rangka percepatan tersebut, Kementerian Pemberdayaan…
Jakarta (1/6) – Dalam rangka percepatan Provinsi Layak Anak, pemenuhan target RPJMN 2024, dan target rencana strategis, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan…