Indonesia tekankan perhatian bagi UKM Mikro dan Super-Mikro milik Perempuan di Pertemuan APEC
- Dipublikasikan Pada : Selasa, 23 Februari 2016
- Dibaca : 3401 Kali

PRESS RELEASE
Indonesia tekankan perhatian bagi
UKM Mikro dan Super-Mikro milik Perempuan
“Peranan perempuan sesungguhnya sangatlah luas dalam ekonomi, tidak hanya untuk memperkuat ketahanan dan mengurangi dampak gonjang ganjing ekonomi, tetapi juga berkontribusi dalam pemulihan ekonomi dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif” demikian disampaikan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Meneg PP&PA), Linda Amalia Sari Gumelar, pada sambutan kuncinya di pertemuan para Menteri, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) High Level Policy Dialogue on Women in the Economy, 30 Juni 2012 di St. Petersburg, Rusia.
Karenanya, Asia-Pasifik perlu menelurkan “formulasi kebijakan yang komprehensif untuk memperkuat pengelolaan dan perlindungan bagi pengusaha UKM Mikro dan super-mikro.” lanjut Meneg PP&PA.
Hal ini mengingat ragamnya perbedaan budaya, ekonomi, pendidikan dan lingkungan antara ekonomi maju dan ekonomi berkembang yang menjadi faktor pendorong perempuan dalam membuka usaha. Usaha Mikro dan Super-Mikro lazimnya dibuka untuk mencukupi hidup atau menjadi bagian dari tulang punggung ekonomi keluarga, dan bukan semata-mata aktualisasi diri perempuan. Innovasi dalam ekonomi pada akhirnya harus juga menguntungkan para pengusaha Mikro dan Super-Mikro ini.
Duta Besar RI di Moscow memperhatikan bahwa “Pertemuan telah berlangsung dengan sangat baik, Rusia selaku tuan rumah terlihat siap dalam penyusunan substansi dan penyelenggaraan acara. Partisipasi Ibu Menteri dan 3 pembicara dari kalangan swasta Indonesia mendapatkan respon yang sangat positif. Perempuan Indonesia merupakan prime mover dari pembangunan ekonomi yang merakyat. Melalui APEC, Indonesia dapat memperkenalkan prestasi perempuan Indonesia kepada kawasan Asia-Pasifik.”
Pertemuan High Level Policy Dialogue akhirnya menutup rangkaian besar pertemuan APEC Women and the Economy Forum yang telah berlangsung semenjak tanggal 28 hingga 30 Juni 2012 di St Petersburg, Russia. Tidak kurang dari 400 perwakilan kalangan pemerintah, swasta, perusahaan multinasional dunia dan wiraswasta perempuan ambil bagian dalam berbagai diskusi interaktif yang diselenggarakan oleh tuan rumah APEC 2012 Rusia.
Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Sri Danty yang bertindak selaku co-chair pertemuan APEC Policy Partnership on Women in the Economy pada hari pertama, menyampaikan bahwa pertemuan ini sangat penting dalam rangka meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender di dalam ekonomi mikro, kecil dan menengah melalui komitmen anggota APEC bekerja sama dengan pihak swasta. Didalam agenda Women and Economic Forum 2013 yang akan diselanggarakan di Indonesia diharapkan hasil dari San Fransisko dan Rusia dapat secara kongkret diimplementasikan.
Proses tukar pikiran, informasi, pengalaman dan perluasan jejaring antara 21 entitas Ekonomi anggota forum APEC pada akhirnya membuahkan suatu pernyataan bersama yang berisikan strategi dan rekomendasi untuk Asia-Pasifik ke depan bagi penguatan pemberdayaan perempuan dalam mewujukan suatu ekonomi yang inovatif di Asia-Pasifik.
antara lain menyebutkan pentingnya mengumpulkan potensi bisnis dan inovasi perempuan, melakukan pengkajian dan analisis dinamika gender secara menyeluruh dalam mengidentifikasi kesempatan usaha di ekonomi APEC, meningkatkan kepemimpinan perempuan sehingga berpartisipasi dengan penuh dalam ekonomi, dan memajukan inisiatif yang dilahirkan dari kolaborasi pemerintah-swasta sehingga dapat mendukung partisipasi penuh dan aktif para perempuan.
Beberapa rekomendasi yang akan dilaporkan lebih lanjut kepada pertemuan tingkat tinggi di Vladivostok, 8-9 September 2012
Pada akhir sambutannya, Meneg PP&PA mengundang para delegasi untuk hadir pada 2013 APEC Women Economy Forum di Indonesia, karena pada akhirnya “tidak ada Ekonomi yang dapat melakukan upaya pemberdayaan perempuan secara terpisah dan menyendiri.”
“Oleh karenanya saya mengharapkan adanya keberlanjutan di tahun 2013 mendatang untuk terus tukar menukar informasi dan memperkuat kerjasama dan kemitraan yang produktif dari semua ekonomi anggota APEC dalam meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam ekonomi.”
St. Petersburg, 30 Juni 2012.
HUMAS KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3456239, e-mail : humas_kpp@yahoo.co.id
Publikasi Lainya
Jakarta (1/6) – Dalam upaya mempercepat Provinsi Kalimantan Selatan menjadi Provinsi Layak Anak (Provila), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak…
Jakarta (1/6) – Upaya mempercepat Provinsi/Kabupaten/Kota Layak Anak, salah satunya dilakukan di Provinsi Bali. Dalam rangka percepatan tersebut, Kementerian Pemberdayaan…
Jakarta (1/6) – Dalam rangka percepatan Provinsi Layak Anak, pemenuhan target RPJMN 2024, dan target rencana strategis, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan…
Jakarta (31/5) – Selama Presidensi G20 di Indonesia, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menjalin kemitraan dengan G20 EMPOWER…
Indeks Perlindungan Anak Tahun 2022 ( 33 )
Indeks Perlindungan Anak Tahun 2022 kerjasama antara Kemen PPPA dengan BPS