Menteri Bintang Pastikan Pemenuhan Kebutuhan Pengungsi Perempuan dan Anak Terpenuhi, Ingatkan Tetap Waspada dan Siaga
- Dipublikasikan Pada : Rabu, 10 Februari 2021
- Dibaca : 1370 Kali

Siaran Pers Nomor: B-019/SETMEN/HM.02.04/01/2021
Sleman (10/2) Para pengungsi erupsi Gunung Merapi di Barak Pengungsian Purwobinangun, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hari ini diperbolehkan untuk kembali ke rumah masing-masing setelah selama 2 minggu lebih harus tinggal di barak. Di antara mereka terdapat 136 perempuan dan anak korban terdampak bencana. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga hadir di pengungsian untuk melepas mereka kembali ke rumah masing-masing dan memastikan pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak, serta kebutuhan spesifik perempuan dan anak terdampak bencana terpenuhi selama di pengungsian (9/2).
"Kehadiran kami di sini ingin mengetahui dan memastikan pendampingan yang diberikan daerah serta memastikan perempuan dan anak terdampak bencana merasa aman dan nyaman selama di pengungsian, terutama di Pos Ramah Perempuan dan Anak (PRPA). Selama mengungsi di sini, anak-anak tetap memperoleh proses belajar mengajar dan mereka dapat memanfaatkan waktu luangnya dengan bermain, serta diisi dengan kegiatan-kegiatan yang positif, inovatif, dan kreatif. Meski di pengungsian, anak-anak tetap harus belajar," tutur Menteri Bintang yang didampingi Istri Wakil Gubernur DIY, Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu (GKBRAy) Adipati Paku Alam X, dan Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kemen PPPA, Lenny N. Rosalin.
Menteri Bintang berterima kasih dan mengapresiasi Pemda Provinsi DIY dan Pemda Kabupaten Sleman, serta dedikasi para relawan yang telah memberikan dukungan dan pendampingan, sehingga para perempuan dan anak terdampak bencana merasa nyaman di pengungsian. Menteri Bintang juga memberikan apresiasi pemerintah daerah dalam menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait penyelamatan jika terjadi bencana secara rinci.
"Saya berpesan untuk ibu-ibu semua agar tetap waspada, memerhatikan serta melakukan petunjuk SOP terkait penyelamatan jika terjadi bencana. Ibu-ibu bisa beraktivitas kembali dan terkait keamanan juga sudah dikawal oleh pihak terkait. Saya juga berpesan di situasi pandemi ini tetap mengikuti protokol kesehatan dan kita harus saling jaga satu sama lain. Ibu-ibu juga harus tetap semangat berkarya karena ibu-ibu adalah tumpuan anak-anak yang menjadi generasi penerus bangsa," pesan Menteri Bintang.
Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun mengatakan selama mengungsi di sini perempuan dan anak terdampak bencana merasa senang. Ia juga mengimbau agar para warga kembali ke rumah masing-masing dengan tenang, namun tetap waspada dan siaga.
"Para pengungsi merasa senang selama berada di barak pengungsian. Hari ini, kita akan pulang ke rumah masing-masing. Silahkan pulang dengan rasa nyaman, tidak usah takut, karena masih terus kami kawal. Jika saat malam anda merasa takut, boleh mengunjungi SD Sanjaya Tritis sebagai titik kumpul jika terjadi bencana. Lalu jangan lupa agar Tas Siaga selalu berada di dekat kita. Tas Siaga sangat penting karena kita tidak akan pernah tahu kapan bencana akan terjadi. Namun, harap Tas Siaga tersebut dibuka ketika benar-benar ada arahan dari pemda setempat. Semuanya bisa menjalankan perannya masing-masing seperti semula namun harus siap, siaga, dan waspada," Pesan Sri Muslimatun.
Aktivitas Gunung Merapi meningkat sejak November 2020. Saat ini berdasarkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTK) per 8 Februari 2021, status Gunung Merapi berada pada level 3 (siaga). Jumlah pengungsi di Barak Pengungsian Purwobinangun berjumlah 136 orang, termasuk diantaranya 1 bayi, 7 balita, 31 anak-anak, 2 ibu hamil, 1 ibu menyusui, dan 29 lanjut usia (lansia).
Dalam kunjungannya, Menteri Bintang menyerahkan beberapa paket buku cerita anak, buku tulis, permainan edukasi anak serta paket pemenuhan kebutuhan spesifik perempuan dan anak. Paket tersebut diantaranya susu anak di atas usia 2 tahun, diapers, sereal, biskuit, dan vitamin (untuk anak), serta samphoo (untuk perempuan). Di PRPA Barak Purwobinangun juga hadir konselor Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) baik pusat dan daerah untuk memberikan dukungan psikososial bagi para pengungsi, dan juga Forum Anak Provinsi DIY dan Forum Anak Kabupaten Sleman. Saat meninjau lokasi pengungsian, Menteri Bintang juga bermain bersama dan berdialog dengan anak-anak.
Salah satu anak terdampak bencana di pengungsian tersebut mengatakan saat belajar di PRPA Barak Purwobinangun bercerita bahwa dirinya dan teman-temannya pernah membuat surat berisi beberapa harapan, salah satunya harapan agar mereka mendapat buku cerita dan permainan. Ia mengaku merasa senang karena Menteri Bintang datang ke sini memberikan buku cerita, buku tulis, dan permainan edukasi.
"Saya mengapresiasi perhatian, kolaborasi, dan kerja nyata yang baik lintas stakeholders dalam hal penanganan terhadap perempuan dan anak di tempat bencana, terutama dalam memberikan pendampingan dan pelayanan yang terbaik di pengungsian ini," tutup Menteri Bintang.
BIRO HUKUM DAN HUMAS KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510,
e-mail : humas@kemenpppa.go.id www.kemenpppa.go.id
Publikasi Lainya
Menteri PPPA Dorong Peran Ibu dalam Mencegah Konsumsi Rokok di Lingkungan Keluarga ( 17 )
Jakarta (6/6) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mendorong peran ibu dalam mencegah dan mengendalikan konsumsi…
Jembrana (5/6), Ketahanan energi merupakan isu besar yang saat ini menjadi perhatian global. Ketahanan ini mencakup ketersediaan energi, akses atas…
KemenPPPA Dampingi Proses Hukum Korban Anak CDO, Pastikan Pemenuhan Hak Anak Korban ( 50 )
Jakarta (8/6) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) ikut mendampingi proses persidangan kasus tindak pidana penganiayaan korban anak…
Jakarta (6/6) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) melaksanakan Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI yang membahas…
Jakarta (8/6) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) kembali menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis SIMFONI PPA (Sistem Informasi Online…