Kemen PPPA Dorong Peran Orang Tua dalam Pengasuhan Anak Penyandang Disabilitas di Masa Pandemi

  • Dipublikasikan Pada : Sabtu, 26 Juni 2021
  • Dibaca : 1269 Kali
...

Siaran Pers Nomor: B- 210/SETMEN/HM.02.04/06/2021

 

Jakarta (26/06) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mendorong peran orang tua dalam pengasuhan anak penyandang disabilitas selama masa pandemi, karena kelompok anak tersebut memiliki kerentanan yang lebih besar dan membutuhkan perhatian khusus yang tetap wajib dipenuhi dalam situasi apapun.

“Diambil dari data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada tanggal 22 Juni 2021, telah terkonfirmasi ada dua juta lebih jiwa yang positif terpapar virus Covid-19. Dari angka tersebut 12,6 persen adalah pasien anak-anak, 13,5 persen adalah anak-anak yang dirawat diisolasi, 12,9 persen anak dinyatakan sembuh, dan 1,2 persennya meninggal dunia. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa anak-anak disabilitas juga masuk diantaranya,” jelas Deputi Perlindungan Khusus Anak Kemen PPPA, Nahar dalam acara Webinar Live Consultation Perlindungan Anak Penyandang Disabilitas: Pengasuhan Terhadap Anak Peyandang Disabilitas di Masa pandemi Covid-19 (25/06).

Bagi anak penyandang disabilitas terdapat tantangan aksesibilitas layanan rutin yang mereka butuhkan seperti kesehatan, pendidikan dan informasi seputar Covid-19 yang harus dihadapi sehari-hari. Kondisi tersebut juga dipersulit dengan kerentanan anak disabilitas mendapat stigma, bullying, kekerasan psikis, diskriminasi dan tindak kejahatan lainnya. Oleh karenanya, Nahar mendorong peran serta orang tua untuk dapat memastikan anak penyandang disabilitas tetap dapat memeperoleh haknya, melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan khusus anak disabilitas.

“Kami memahami betul pekerjaan menjadi orang tua khususnya pengasuhan anak berkebutuhan khusus tidak mudah dilakukan. Maka dari itu forum konsultasi ini dibuat untuk mewadahi para orang tua untuk dapat saling bertukar pikiran sesama orang tua dan berkonsultasi dengan tenaga professional,” tambah Nahar.

Sejalan dengan itu, Pendiri Wahana Keluarga Cerebral Palsy (WKCP), Reny Indrawati mengingatkan para orang tua untuk menempatkan diri dari perspektif anak.

“Orang tua perlu mengintrospeksi diri terutama di masa pandemi ketika anak sepanjang hari ada dalam pengawasan kita. Kita perlu membalik cara berfikir, karena mungkin selama ini merasa anak tidak paham pada apa yang kita katakan, padahal sebenarnya orang tua yang tidak paham pada apa yang anak sampaikan. Karena yang disampaikan mungkin bukan hanya melalui kata-kata tapi bisa jadi melalui non-verbal. Orang tua yang harus berusaha belajar lebih memahami mereka dengan terus menjalin komunikasi, lebih bersabar dan juga saling berbagi pengalaman dengan orang tua lain,” jelas Reny.

Reny menambahkan salah satu permasalahan yang terjadi selama masa pandemi adalah sulitnya anak mengakses layanan terapi. Maka dari itu, WKCP bekerja sama dengan dokter dan visioterapis menyediakan panduan terapi yang bisa dipraktekan di rumah oleh para orang tua kepada anaknya dengan aman, sehingga pemenuhan kebutuhan anak dengan disabilitas tetap dapat terpenuhi meski dalam kondisi pandemi.

Menyambung hal tersebut, Dosen dan Psikolog Unit Layanan Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, Diah Puspasari menerangkan pentingnya pola asuh yang baik dari orang tua di masa pandemi terutama dalam menjalani masa pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi anak disabilitas.

“Penting bagi pengajar dan orang tua untuk berkomitmen di masa PJJ ini, harus jelas siapa yang akan mendampingi anak ketika proses pembelajaran. Apakah orang tua yang akan mendampingi, ibu atau bapaknya, ataukah ada pendamping lain yang bisa mendampingi. Selain itu observasi juga perlu dilakukan selama proses pembelejaran jarak jauh tersebut berlangsung, melalui perilaku anak dan mengapa mereka melakukan hal itu. Supaya kita juga paham pada perkembangan anak kita,” ujar Diah.

Selain itu Diah menyampaikan hal-hal penting yang perlu diperhatikan orang tua saat tinggal di rumah bersama anak pada masa pandemi, diantaranya: (1) Jaga kesehatan anak dan berikan pemahaman tentang pandemi, serta protokol kesehatan melalui cara yang dapat diterima anak; (2) Menyesuaikan jadwal sesuai rutinitas; (3) Orang tua harus lebih peka dengan perasaan anak; (4) Orang tua harus menjadi contoh dalam mengontrol emosi; (5) Tidak memberikan hukuman fisik maupun psikis yang dilakukan secara spontan karena emosi.

 

BIRO HUKUM DAN HUMAS

KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

DAN PERLINDUNGAN ANAK

Telp.& Fax (021) 3448510

e-mail : humas@kemenpppa.go.id

website : www.kemenpppa.go.id

 

Publikasi Lainya

Siaran Pers, Selasa, 06 Juni 2023

Menteri PPPA Dorong Peran Ibu dalam Mencegah Konsumsi Rokok di Lingkungan Keluarga ( 17 )

Jakarta (6/6) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mendorong peran ibu dalam mencegah dan mengendalikan konsumsi…

Siaran Pers, Senin, 05 Juni 2023

Dukung Penghematan Energi dan Transisi Energi, KemenPPPA, Kemen ESDM dan Pemkab Jembrana adakan Pelatihan Hemat Energi dan Teknis Penggunaan Kompor Listrik untuk Perempuan Kelompok Rentan ( 12 )

Jembrana (5/6),  Ketahanan energi merupakan isu besar yang saat ini menjadi perhatian global. Ketahanan ini mencakup ketersediaan energi, akses atas…

Siaran Pers, Kamis, 08 Juni 2023

KemenPPPA Dampingi Proses Hukum Korban Anak CDO, Pastikan Pemenuhan Hak Anak Korban ( 49 )

Jakarta (8/6) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) ikut mendampingi proses persidangan kasus tindak pidana penganiayaan korban anak…

Siaran Pers, Selasa, 06 Juni 2023

Rapat Kerja dengan DPR RI, KemenPPPA Usulkan Penambahan Anggaran terkait Survey Perempuan dan Anak ( 36 )

Jakarta (6/6) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) melaksanakan Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI yang membahas…

Siaran Pers, Kamis, 08 Juni 2023

Perkuat Kualitas Data SIMFONI PPA, KemenPPPA Selenggarakan Bimtek Tingkat Provinsi se-Indonesia ( 67 )

Jakarta (8/6) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) kembali menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis SIMFONI PPA (Sistem Informasi Online…