Kemen PPPA Luncurkan Buku Saku Bunda Bangga untuk Tingkatkan Kualitas Tumbuh Kembang Anak
- Dipublikasikan Pada : Rabu, 21 Juli 2021
- Dibaca : 1188 Kali

Siaran Pers Nomor: B-242/SETMEN/HM.02.04/07/2021
Jakarta (21/7) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bersama Nestle Dancow Nutritods meluncurkan Buku Saku Bunda Bangga pada Rabu (21/7). Buku saku ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak Indonesia melalui peran ibu.
“Kampanye Bunda Bangga bisa menjadi acuan para ibu di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kapasitasnya. Hal ini sesuai dengan UU Perlindungan Anak yang menyebutkan para orangtua wajib dan tanggung jawab untuk mengasuh, memelihara, mendidik, melindungi, serta menumbuhkembangkan bakat dan minat anak, mencegah perkawinan pada usia anak, serta menumbuhkan budi pekerti yang baik pada anak. Buku saku Bunda Bangga tentu menjadi penting untuk mempercepat Indonesia Layak Anak 2030 dan mewujudkan generasi emas 2045,” ujar Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Pengasuhan dan Lingkungan Kemen PPPA, Rohika Kurniadi Sari, dalam Sosialisasi Peluncuran Buku Saku Bunda Bangga secara virtual.
Lebih lanjut Rohika mengatakan, peluncuran buku saku ini sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia kepada Kemen PPPA, yaitu peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan dan pengasuhan anak. “Peran keluarga sangat besar sebagai sekolah pertama dan utama. Ketahanan bangsa dimulai dari ketahanan keluarga, sehingga kualitas keluarga merupakan hal yang penting,” imbuhnya.
Rohika menjelaskan Buku Saku Bunda Bangga ini menjadi penting untuk disebarkan secara masif ke daerah mengingat 84,33 persen anak Indonesia yang mempunyai orangtua lengkap (Profil Anak Tahun 2018). “Kampanye Bunda Bangga mencegah kerentanan pengasuhan mengingat hulu pada pengasuhan ditentukan dari kapasitas orang tua dalam mengasuh anak. Kalau pengasuhannya buruk, kehidupan dan tumbuh kembang anak menjadi tidak berkualitas. Dampaknya ada anak korban kekerasan, anak tidak terpenuhi gizinya dengan baik, hingga anak tidak mendapatkan hak pendidikan dengan wajib belajar 12 tahun,” ungkap Rohika.
VP Category Marketing Manager Nestle Dancow Susu Pertumbuhan, Pritha menyebutkan Buku Saku Bunda Bangga akan menjadi panduan untuk para ibu agar bisa mengungkapkan kebanggaan dan apresiasinya kepada anak dan mencapai tahapan atau milestone paling dekat, misal peningkatan kemampuan berjalan, bicara, dan lain sebagainya.
“Kami percaya, kita bisa melindungi anak Indonesia tidak hanya dari sisi nutrisi, tapi juga dari sisi stimulasi dan cinta dari ibu untuk bisa mendukung buah hatinya sehingga menjadi anak unggul Indonesia di masa yang akan datang. Buku Saku Bunda Bangga sudah bisa diunduh di https://www.dancow.co.id/dpc/bukusakubundabangga,” ujar Pritha.
Pakar Pengasuhan dan Perkembangan Anak, Ratih Ibrahim menjelaskan, terdapat beberapa hal penting dalam buku saku tersebut, di antaranya adalah checklist tumbuh kembang anak berdasarkan usia dan dimensi perkembangannya. “Selain itu ada banyak tips yang penting, mudah, dan inspiratif yang membantu mengembangkan dan mengoptimalkan lima dimensi tumbuh kembang anak. Tentu saja para pakar yang ikut membuat buku ini juga memberikan inspirasi nutrisi, stimulasi, dan pola asuh,” tutur Ratih.
Konsultan Tumbuh Kembang Anak, Soedjatmiko sepakat dengan Pritha terkait pentingnya stimulasi kepada anak. “Nutrisi akan membentuk struktur organ tubuh. Meski demikian harus mendapat stimulasi, contohnya bermain dan dipuji dengan kasih sayang karena stimulasi adalah software untuk mengaktifkan otak. Anak-anak kita juga harus dilindungi atau diproteksi dari berbagai hal, seperti Covid-19, kekerasan, penelantaran, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, apabila anak mendapatkan nutrisi yang baik, stimulasi yang bagus, perlindungan yang bagus, dan seluruhnya dievaluasi, maka akan membentuk anak yang sehat, kuat, cerdas, ceria, kreatif, inovatif, mandiri, dan berperilaku baik,” ungkap Soedjatmiko.
Ratih menambahkan, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menunjukkan apresiasi atas perkembangan anak, yaitu physical touch, words of affirmation, quality time, receiving gifts, dan acts of service. “Ini adalah rasa yang bisa timbal balik antara orangtua dan anak. Kalau ini bisa dilakukan di rumah dalam kondisi seperti sekarang, kita betul-betul saling menguatkan satu sama lain, semua orang di rumah bertumbuh dan menjadi bahagia, sehingga imunitasnya naik. Jadi, kita secara tidak langsung membantu memproteksi keluarga kita, selain dengan vaksinasi dan pola hidup sehat,” ujar Ratih.
BIRO HUKUM DAN HUMAS
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510,
e-mail : humas@kemenpppa.go.id
Publikasi Lainya
Jakarta (1/6) – Dalam upaya mempercepat Provinsi Kalimantan Selatan menjadi Provinsi Layak Anak (Provila), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak…
Jakarta (1/6) – Upaya mempercepat Provinsi/Kabupaten/Kota Layak Anak, salah satunya dilakukan di Provinsi Bali. Dalam rangka percepatan tersebut, Kementerian Pemberdayaan…
Jakarta (1/6) – Dalam rangka percepatan Provinsi Layak Anak, pemenuhan target RPJMN 2024, dan target rencana strategis, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan…
Jakarta (31/5) – Selama Presidensi G20 di Indonesia, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menjalin kemitraan dengan G20 EMPOWER…
Indeks Perlindungan Anak Tahun 2022 ( 37 )
Indeks Perlindungan Anak Tahun 2022 kerjasama antara Kemen PPPA dengan BPS