Agenda Penutup Sidang The 4th AMMW, Ketua ACW Laporkan Capaian dan Rencana Kerja ACW 2021-2025

  • Dipublikasikan Pada : Jumat, 15 Oktober 2021
  • Dibaca : 1696 Kali
...

 

Siaran Pers Nomor: B-386/SETMEN/HM.02.04/10/2021

Jakarta (15/10) – Sebagai salah satu agenda dalam kegiatan penutupan sidang The 4th ASEAN Ministerial Meeting on Women (AMMW) yang diselenggarakan pada 15 Oktober 2021, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) sebagai tuan rumah penyelenggara melalui Deputi Bidang Kesetaran Gender Kemen PPPA sekaligus Ketua ASEAN Committee on Women (ACW), Lenny N Rosalin menyampaikan Laporan Ketua ACW untuk AMMW ke-4. 

Lenny menyampaikan laporan terkait ASEAN Committee on Women (ACW) yang telah mengadakan tiga pertemuan yang diselenggarakan setelah AMMW ke-3 pada 18 Oktober 2018 di Ha Noi, Vietnam. Adapun isi dari laporan tersebut menyoroti perkembangan regional setelah AMMW ke-3 dan menggarisbawahi pencapaian yang dicapai oleh ACW.

“Pertama, ACW Meeting ke-18 diselenggarakan pada tanggal 11 Oktober 2019 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam dengan mengusung tema “Enriching Resilience of Young Women as Agents of Change”. Selanjutnya, ACW Meeting ke-19 dilaksanakan pada 15 Desember 2020 melalui konferensi video dengan mengusung tema “Memajukan Kepemimpinan dan Partisipasi Politik Perempuan”. Kemudian, Pertemuan ACW ke-20 diselenggarakan  di Jakarta, Indonesia pada 11 Oktober 2021 melalui konferensi video dengan mengangkat tema “Ekonomi Digital dan Inklusi Keuangan untuk Meningkatkan Daya Saing Perempuan ASEAN”. Adapun isi dari laporan tersebut mencakup inisiatif ACW sebagai tanggapan terhadap pandemi COVID-19. ACW menyadari dampak gender dari pandemi, untuk itu, inisiatif yang dilakukan oleh ACW memunculkan tantangan yang dihadapi oleh semua perempuan di kawasan ASEAN dan meningkatkan peluang untuk kolaborasi dan kemitraan regional yang lebih besar,” terang Lenny. 

Lenny menambahkan laporan terkait perkembangan regional utama di ASEAN yang telah dilakukan antara lain: ASEAN Women Leaders’ Summit dengan tema “Peran Perempuan dalam Membangun Komunitas ASEAN yang Kohesif, Dinamis, Berkelanjutan, dan Inklusif di Dunia Pasca COVID-19” yang diselenggarakan pada tahun 2020; Sesi Khusus Pemimpin ASEAN tentang Pemberdayaan Perempuan di Era Digital pada tahun 2020; kerangka Pemulihan Komprehensif ASEAN pada tahun 2020; dan Rencana Aksi Regional ASEAN untuk Mencegah dan Melawan Munculnya Radikalisasi dan Ekstremisme Kekerasan pada tahun 2018. 

Terkait dengan Rencana Kerja ACW 2016-2020, Lenny menjelaskan terdapat 21 kegiatan dan 5 strategi (total 26 inisiatif) dalam Rencana Kerja ACW 2016-2020. Dari 21 kegiatan tersebut sebanyak 7 telah selesai dan terdapat 2 yang ditarik, dan 5 strategi sudah diterapkan. Adapun dari 12 kegiatan yang tidak dilaksanakan, 4 telah dimasukkan ke dalam rencana kerja baru, dan akan dipimpin oleh koordinator negara tertentu. Kemudian, 3 proyek tambahan dilaksanakan yang pada awalnya tidak termasuk dalam rencana kerja tetapi disetujui oleh ACW.

“Adapun area tematik dalam Rencana Kerja ACW 2021-2025 yakni: mempromosikan kepemimpinan perempuan; stereotip non-gender dan perubahan norma sosial; psengarusutamaan gender di ketiga pilar Komunitas ASEAN; penghapusan kekerasan terhadap perempuan; pemberdayaan ekonomi perempuan; serta perlindungan dan pemberdayaan perempuan dalam situasi rentan. Dalam Pertemuan ACW ke-20, implementasi Rencana Kerja ACW 2016-2020 telah diselesaikan,” ujar Lenny. 

Sementara itu, lanjut Lenny terkait Rencana Kerja ACW 2021-2025 akan memberikan panduan untuk pengembangan proyek/intervensi oleh semua ASEAN Member States, ASEAN dan badan lainnya, serta dikembangkan melalui proses konsultatif dan partisipatif dengan badan-badan ASEAN terkait dan organisasi masyarakat sipil di kawasan ASEAN.

“Menindaklanjuti dan membangun upaya-upaya sebelumnya, Rencana Kerja ACW 2021-2025 juga dirancang untuk menanggapi perkembangan terkini di kawasan dengan tujuh bidang visioner: 1) data dan statistik gender; 2) pengarusutamaan gender; 3) perubahan iklim dan ketahanan bencana yang responsif gender; 4) pendekatan gender untuk meningkatkan keamanan dan perlindungan perempuan dan anak perempuan; 5) perempuan, perdamaian dan keamanan; 6) pemberdayaan ekonomi perempuan dan pekerjaan masa depan; dan 7) pemerintahan dan kepemimpinan yang responsif gender,” ujar Lenny. 

Lenny juga melaporkan terkait kontribusi ACW terhadap Implementasi ASEAN Socio-Cultural Community (ASSC) Blueprint 2025 yang mencakup pelaporan kemajuan pelaksanaan Rencana Kerja ACW 2016-2020 dan 2021-2025 melalui langkah-langkah strategis yang relevan dalam Blueprint; berpartisipasi dalam peluncuran Kerangka Hasil ASCC Blueprint 2025; dan memberikan masukan untuk Kerangka Hasil ASCC Blueprint 2025. Selanjutnya, kemitraan yang dibangun dalam ASEAN Socio-Cultural Community (ASSC) Blueprint 2025 yakni melalui kerjasama dengan Badan Sektoral ASEAN, Mitra ASEAN, Entitas yang berafiliasi dengan ASEAN, dan organisasi masyarakat sipil. 

 

BIRO HUKUM DAN HUMAS
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN 
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510
e-mail : humas@kemenpppa.go.id
website : www.kemenpppa.go.id

Publikasi Lainya

Siaran Pers, Sabtu, 03 Juni 2023

KemenPPPA Beri Bantuan Spesifik Kepada Perempuan Korban TPPO dari Irak ( 104 )

Jakarta (3/6) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) memberikan paket bantuan kebutuhan spesifik kepada perempuan korban Tindak Pidana…

Siaran Pers, Jumat, 02 Juni 2023

KemenPPPA Kecam Kasus Pelecehan Seksual Oleh Kepsek dan Guru Madrasah Di Wonogiri ( 151 )

Jakarta (2/6) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mengecam dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Kepala Sekolah (M) dan…

Siaran Pers, Rabu, 31 Mei 2023

Perkuat Lembaga Layanan Kualitas Hidup Anak Untuk Percepatan Menuju Provinsi Layak Anak di Kalimantan Selatan ( 138 )

Jakarta (1/6) – Dalam upaya mempercepat Provinsi Kalimantan Selatan menjadi Provinsi Layak Anak (Provila), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak…

Siaran Pers, Selasa, 30 Mei 2023

Komitmen Provinsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Dorong Percepatan KLA Melalui Standardisasi Layanan Kualitas Hidup Anak ( 39 )

Jakarta (1/6) – Upaya mempercepat Provinsi/Kabupaten/Kota Layak Anak, salah satunya dilakukan di Provinsi Bali. Dalam rangka percepatan tersebut, Kementerian Pemberdayaan…

Siaran Pers, Senin, 29 Mei 2023

Kalimantan Tengah Berkomitmen Kembangkan Layanan Kualitas Hidup Anak Untuk Percepatan Kabupaten/Kota Layak Anak ( 39 )

Jakarta (1/6) – Dalam rangka percepatan Provinsi Layak Anak, pemenuhan target RPJMN 2024, dan target rencana strategis, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan…