Kerjasama Indonesia – Korea Selatan, Tingkatkan Pemberdayaan Perempuan di Indonesia
- Dipublikasikan Pada : Selasa, 14 Desember 2021
- Dibaca : 1402 Kali

Siaran Pers Nomor: B-503/SETMEN/HM.02.04/12/2021
Bandung (14/12) – Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Lenny N Rosalin memberikan apresiasi kepada Pemerintah Republik Korea Selatan yang telah mendukung Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kapasitas dan pemberdayaan perempuan di Indonesia. Dukungan tersebut diwujudkan dalam kerjasama program Official Development Assistance (ODA) atauODA Project to Support Women’s Empowerment in Indonesia yang dilaksanakan sejak 2020 hingga 2024.
“Setelah sukses menyelenggarakan serangkaian aktivitas yang memperkuat pemberdayaan sosio-ekonomi perempuan melalui pelatihan vokasi yang berkelanjutan pada 2020, tahun ini kami kembali melanjutkan dan memperkuat inisiatif-inisiatif tersebut. Melalui Sekolah Perempuan (Sekoper Cinta), Provinsi Jawa Barat yang menjadi proyek percontohan (pilot project) melakukan berbagai kegiatan, mulai dari pengembangan kurikulum pelatihan vokasi, pengembangan aplikasi digital, pengembangan konten pelatihan daring, renovasi fasilitas pelatihan, pelaksanaan pelatihan vokasi, hingga pelatihan pengarusutamaan gender telah berhasil dilaksanakan,” ujar Lenny dalam pertemuan The Second Korea-Indonesia Project Joint Steering Committee Meeting bersama Korea Selatan secara virtual.
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia dan Korea Selatan melaporkan dan mengevaluasi sejumlah kemajuan dan hasil proyek. Terdapat 9 proyek yang dilaksanakan selama periode 2021 diantaranya; Pengembangan 5 Kurikulum Pelatihan Kejuruan, Pengembangan Aplikasi Seluler Sekoper Cinta; Pengembangan Konten Edukasi Online dan Pelaksanaan Pelatihan Kejuruan Online; Meningkatkan Lingkungan Pendidikan dan Penyediaan Bahan Ajar (Peralatan); Mengoperasikan Pelatihan Kejuruan Tatap Muka; Pelaksanaan Program Percontohan untuk Keterkaitan dengan Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan; Kelompok Kerja Teknis pelaksanaan; Komite Pengarah Proyek Bersama dan Peluncuran Proyek 2021; Konsultasi Pengembangan Kebijakan Pelatihan Kejuruan Perempuan; Pelatihan Pengarusutamaan Gender.
“Atas nama Kemen PPPA Republik Indonesia (MoWECP), kami menyatakan komitmen Indonesia untuk mengawal dan menjalankan ODA project ini. Kesetaraan gender dalam pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan telah dijabarkan dalam prioritas pembangunan jangka menengah dan jangka panjang nasional melalui pelaksanaan strategi pengarusutamaan gender. Kami percaya, ODA project ini akan membantu Indonesia dalam mencapai prioritas tersebut serta dapat membawa pengaruh positif bagi peningkatan kualitas hidup, pemenuhan hak, dan kemajuan perempuan,” jelas Lenny.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat, I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka menyebut hasil dari program yang dilaksanakan pada 2021 lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Jika pada 2020 peserta yang mengikuti pembelajaran atau pelatihan vokasi hanya diikuti sebanyak 45 orang, tahun ini program ODA dapat menjangkau 109 orang sebagai peserta pelatihan vokasi dari 110 orang yang terdaftar sebelumnya.
“Ada banyak perkembangan baik, seperti jumlah peserta yang bertambah dan pelatihan yang diajarkan. Jika pada 2020 ada 2 kurikulum atau pembelajaran yang diajarkan, yakni pelatihan menjahit dan e-commerce, tahun ini bertambah menjadi 5 jenis keterampilan yang diajarkan, yaitu menjahit, memasak, kecantikan, kursus teknologi informasi, dan e-commerce. Selain itu, beberapa peserta juga bahkan telah menerima orderan untuk jasa keterampilan atau usaha yang dimiliki,” tutur Kim.
Menurut Kim, program kerja sama Indonesia-Korea Selatan untuk pemberdayaan perempuan merupakan peluang yang sangat bagus, karena potensi perempuan di Jawa Barat sangat besar mengingat jumlah penduduk perempuan sebanyak 23,76 juta orang (Open Data Jabar, 2020), namun belum dikembangkan secara maksimal. Kim menambahkan, untuk rencana project pada 2022, target kuantitas dan kualitas peserta pelatihan serta program akan lebih ditingkatkan.
“Dengan adanya hibah dari Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga Republik Korea Selatan atau MOGEF ini sangat membantu pemberdayaan perempuan di Jawa Barat. Diharapkan mereka yang telah mendapat pelatihan bisa menularkan ke daerah masing-masing dan tentunya bisa mengembangkan skill dan usahanya. Tahun depan kami ingin meningkatkan dan memperluas jangkauan, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas,” tambah Kim.
Dalam kesempatan tersebut, Chairperson of DoRunDoRun, Myung-Seon Lee memberikan apresiasi atas program-program yang terlaksana pada 2021 meski ada beberapa program yang tidak dapat dilaksanakan akibat pandemi Covid-19. Terkait rencana program pada 2022, Myoung-Soon Lee menyatakan seluruh program yang diajukan Indonesia sudah bagus, namun perlu memperhatikan pemanfaatan anggaran untuk program prioritas.
“Dalam pelaksanaan program tahun kedua ini, saya merasa banyak pencapaian yang telah kita raih bersama untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan Indonesia. Meskipun dengan segala keterbatasan yang ada, kita tetap bisa berhasil melaksanakan proyek ini. Saya berharap kita tetap bisa melaksanakan program ini dengan baik di masa mendatang,” tutur Myung-Seon Lee.
Program ODA Project to Support Women’s Empowerment in Indonesia merupakan kerja sama pembangunan antara Indonesia melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) dengan Korea Selatan melalui Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga Republik Korea Selatan (MOGEF) dan NGO Korea Selatan DoRunDoRun sebagai project management consultan.
Tujuan ODA project ini antara lain untuk memperkuat pemberdayaan perempuan dan kewirausahaan di Jawa Barat melalui pelatihan vokasi yang gender-integrated, menyiapkan fondasi sistem yang menghubungkan pelatihan vokasi pada pekerjaan dan startup, serta menyiapkan kebijakan-kebijakan yang sensitif gender untuk memastikan perspektif kesetaraan gender terintegrasi ke dalam pelatihan vokasi.
BIRO HUKUM DAN HUMAS KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp & Fax (021) 3448510,
e-mail : humas@kemenpppa.go.idwww.kemenpppa.go.id
Publikasi Lainya
Jakarta (1/6) – Dalam upaya mempercepat Provinsi Kalimantan Selatan menjadi Provinsi Layak Anak (Provila), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak…
Jakarta (1/6) – Upaya mempercepat Provinsi/Kabupaten/Kota Layak Anak, salah satunya dilakukan di Provinsi Bali. Dalam rangka percepatan tersebut, Kementerian Pemberdayaan…
Jakarta (1/6) – Dalam rangka percepatan Provinsi Layak Anak, pemenuhan target RPJMN 2024, dan target rencana strategis, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan…
Jakarta (31/5) – Selama Presidensi G20 di Indonesia, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menjalin kemitraan dengan G20 EMPOWER…
Indeks Perlindungan Anak Tahun 2022 ( 37 )
Indeks Perlindungan Anak Tahun 2022 kerjasama antara Kemen PPPA dengan BPS