Menteri PPPA: Bangun Ketahanan Energi Untuk Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan

  • Dipublikasikan Pada : Minggu, 20 Februari 2022
  • Dibaca : 1068 Kali
...

Siaran Pers Nomor: B- 087/SETMEN/HM.02.04/02/2022
 
 

Jakarta (19/2) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menuturkan perempuan dan energi memiliki keterikatan yang kuat. Selain sebagai hak dasar dan kebutuhan sehari-hari, pentingnya ketahanan energi bagi perempuan terutama ketersediaan listrik sangat relevan dengan peningkatan kualitas hidup perempuan.
 
“Berbagai pekerjaan rumah yang selama ini dibebankan kepada perempuan, menjadi lebih efisien, mudah, dan hemat waktu karena adanya listrik. Ketersediaan listrik pun memberikan kesempatan baru bagi perempuan untuk dapat mencapai ketahanan ekonominya. Perempuan dapat mengakses internet, yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan kemampuan pribadinya,” ujar Menteri PPPA dalam Webinar Kowani dan Women in Nuclear bertajuk “Peran Perempuan dalam Ketahanan Energi”, Jumat (18/2) secara daring.
 
Menteri PPPA menambahkan aksesibilitas atas listrik tidak dapat dilepaskan dari isu gender. Meski demikian, Menteri PPPA menyayangkan akses, partisipasi, dan pemanfaatan energi terutama listrik bagi perempuan masih belum setara.
 
“Perempuan masih tertinggal secara aksesibilitas, persamaan peran, hingga belum menerima manfaat yang sama dengan laki-laki dalam pembangunan termasuk sektor energi. Apalagi di masa pandemi Covid-19 yang masih kita hadapi hingga sekarang, membuat sebagian besar aktivitas sehari-hari kita lakukan dari rumah. Tentunya dalam kondisi ini, energi listrik menjadi kebutuhan pokok termasuk bagi perempuan,” jelas Menteri PPPA.
 
Oleh karena itu, Menteri PPPA menegaskan sangat penting bagi perempuan untuk terjamin haknya atas energi. Peran dan partisipasi perempuan juga sangat dibutuhkan dalam hal pelibatan dalam pengambilan keputusan.
 
“Dengan menjamin ketahanan energi, yakni adanya akses terhadap listrik dan teknologi pada setiap perempuan, maka perempuan memiliki kesempatan untuk dapat menjadi pelaku usaha dan mendukung ketahanan ekonominya,” tambah Menteri PPPA.
 
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) terus berkomitmen dan mendukung segala bentuk upaya ketahanan ekonomi perempuan berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini. Hal ini sejalan dengan salah satu isu prioritas arahan Presiden Joko Widodo, yaitu peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berperspektif gender.
 
“Untuk memastikan perempuan mendapatkan aksesibilitas terhadap hak-hak dasarnya hingga ke tingkat akar rumput, kami di Kemen PPPA bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi serta Kementerian Dalam Negeri telah menginisiasi dan melaksanakan program Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak,” ujar Menteri PPPA.
 
Ketahanan energi bagi perempuan adalah termasuk akses bagi energi yang terjangkau. Presiden Women In Nuclear Indonesia, Tri Murni Soedyartomo menyebut tantangan lainnya bagi perempuan dalam ketahanan energi adalah biaya untuk membayar energi yang digunakan atau dikonsumsi terutama di masa pandemi.
 
“Pemakaian energi listrik untuk kebutuhan rumah tangga meningkat di masa pandemi ini karena anggota keluarga seperti ayah, ibu, dan anak-anak semua bekerja dan belajar dari rumah. Ini membuat biaya yang harus dikeluarkan juga meningkat sehingga para ibu harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk listrik. Maka, perempuan juga perlu paham dan berperan dalam ketahanan energi dengan hemat listrik atau mencari sumber energi alternatif lainnya,” jelas Tri Murni.
 
Peneliti Bidang Energi, Friga Siera Ragina menyebut peran perempuan sangat banyak dalam mendorong ketahanan energi, penggunaan energi terbaru dan terbarukan, serta promosi hemat energi yang bahkan bisa dilakukan pada semua profesi.
 
“Secara umum perempuan itu multitasking, kreatif berarti perempuan bisa memikirkan banyak cara, melakukan aksi untuk efisiensi energi, dan membuat banyak perempuan lainnya terlibat, serta tertarik menggunakan energi baru dan terbarukan. Ketika perempuan ini aktif (dalam sosialisasi efisiensi energi), peningkatan kesadaran akan naik, konsumsi energi rumah tangga (listrik, LPG, BBM), juga bisa turun. Lakukan yang paling mudah, contohnya matikan lampu yang sedang tidak terpakai,” jelas Friga Siera.
 
 
 
 
 
BIRO HUKUM DAN HUMAS
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510
e-mail : humas@kemenpppa.go.id
website : www.kemenpppa.go.id

Publikasi Lainya

Siaran Pers, Sabtu, 03 Juni 2023

KemenPPPA Beri Bantuan Spesifik Kepada Perempuan Korban TPPO dari Irak ( 105 )

Jakarta (3/6) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) memberikan paket bantuan kebutuhan spesifik kepada perempuan korban Tindak Pidana…

Siaran Pers, Jumat, 02 Juni 2023

KemenPPPA Kecam Kasus Pelecehan Seksual Oleh Kepsek dan Guru Madrasah Di Wonogiri ( 151 )

Jakarta (2/6) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mengecam dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Kepala Sekolah (M) dan…

Siaran Pers, Rabu, 31 Mei 2023

Perkuat Lembaga Layanan Kualitas Hidup Anak Untuk Percepatan Menuju Provinsi Layak Anak di Kalimantan Selatan ( 138 )

Jakarta (1/6) – Dalam upaya mempercepat Provinsi Kalimantan Selatan menjadi Provinsi Layak Anak (Provila), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak…

Siaran Pers, Selasa, 30 Mei 2023

Komitmen Provinsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Dorong Percepatan KLA Melalui Standardisasi Layanan Kualitas Hidup Anak ( 40 )

Jakarta (1/6) – Upaya mempercepat Provinsi/Kabupaten/Kota Layak Anak, salah satunya dilakukan di Provinsi Bali. Dalam rangka percepatan tersebut, Kementerian Pemberdayaan…

Siaran Pers, Senin, 29 Mei 2023

Kalimantan Tengah Berkomitmen Kembangkan Layanan Kualitas Hidup Anak Untuk Percepatan Kabupaten/Kota Layak Anak ( 39 )

Jakarta (1/6) – Dalam rangka percepatan Provinsi Layak Anak, pemenuhan target RPJMN 2024, dan target rencana strategis, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan…