Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Timur Tengah DiPulangkan

  • Dipublikasikan Pada : Selasa, 23 Februari 2016
  • Dibaca : 3551 Kali

TKI dari Arab Saudi dan Negara-Negara Timur Tengah yang bermasalah dipulangkan secara bertahap. Pemulangannya bergelombang, selain dari Arab juga berasal dari Yordania, Kuwait dan Qatar. Kemarin 392 TKI yang terdiri dari 184 orang dari Jeddah dan 208 orang dari Yordania. Sementara jumlah TKI yang dupulangkan dari Jeddah dan Ammaan berjumlah 340 orang yang terdiri dari 339 perempuan dan 1 laki-laki termasuk diantaranya 36 bayi dan 14 anak-anak. Mereka tiba di Bandar Udara Soekarno Hatta, Jakarta. Mereka dipulangkan karena melebihi waktu tinggal yang diizinkan, dokumennya tidak lengkap, atau paspor dan visanya telah kedaluawarsa.

Kedatangannya kemarin 20 Januari 2010 di Bandara Soekarno Hatta di Sambut oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ny.Linda Amalia Sari Gumelar, S.IP. Ibu Menteri bersama Menteri Tenaga Kerja, Menteri Luar Negeri, Kepala BNP2TKI , Deputi Menko Kesra, Dirjen Departemen Sosial, dan Wakil dari Departemen Perhubungan.

Dari jumlah tersebut 50 diantaranya membawa anak yang lahir disana hasil dari perkosaan. Untuk sementara waktu mereka yang bermasah akan ditampung di Departemen Sosial, sedangkan yang tidak bermasalah dipulangkan segera ke daerah asalnya. Pemerintah akan melihat kemungkinan adanya kasus traficking, dan akan mengambil tindakan tegas apabila terbukti PJTKI nakal misalnya memalsukan identitas korban, dan lain sebagainya.

Sumber tempo menyebutkan bahwa Umumnya TKI mendapat masalah karena tidak memiliki ketrampilan yang memadai. Apabila dibandingkan dengan pekerja dari negara lain, Tenaga kerja Indonesia lebih banyak yang bermasalah. Sebagai contoh Filipina jumlah tenaga kerjanya yang bermasalah kurang dari 1 persen. Padahal jumlah pekerja dari Filipina lebih banyak yakni 1 juta orang, sedangkan dari Indonesia 800 ribu orang. Kedutaan Besar Indonesia berencana melakukan pengurangan tenaga kerja informal untuk mengurangi TKI bermasalah.

 

Publikasi Lainya

Siaran Pers, Rabu, 31 Mei 2023

Perkuat Lembaga Layanan Kualitas Hidup Anak Untuk Percepatan Menuju Provinsi Layak Anak di Kalimantan Selatan ( 77 )

Jakarta (1/6) – Dalam upaya mempercepat Provinsi Kalimantan Selatan menjadi Provinsi Layak Anak (Provila), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak…

Siaran Pers, Selasa, 30 Mei 2023

Komitmen Provinsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Dorong Percepatan KLA Melalui Standardisasi Layanan Kualitas Hidup Anak ( 24 )

Jakarta (1/6) – Upaya mempercepat Provinsi/Kabupaten/Kota Layak Anak, salah satunya dilakukan di Provinsi Bali. Dalam rangka percepatan tersebut, Kementerian Pemberdayaan…

Siaran Pers, Senin, 29 Mei 2023

Kalimantan Tengah Berkomitmen Kembangkan Layanan Kualitas Hidup Anak Untuk Percepatan Kabupaten/Kota Layak Anak ( 24 )

Jakarta (1/6) – Dalam rangka percepatan Provinsi Layak Anak, pemenuhan target RPJMN 2024, dan target rencana strategis, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan…

Siaran Pers, Rabu, 31 Mei 2023

The Indonesia Gender Dashboard on Women in SMEs, Kolaborasi Promosikan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan dan UMKM Indonesia ( 93 )

Jakarta (31/5) – Selama Presidensi G20 di Indonesia, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menjalin kemitraan dengan G20 EMPOWER…

Buku, Rabu, 31 Mei 2023

Indeks Perlindungan Anak Tahun 2022 ( 37 )

Indeks Perlindungan Anak Tahun 2022 kerjasama antara Kemen PPPA dengan BPS