Wujudkan Lingkungan Kerja yang Adil dan Setara bagi Perempuan, Kemen PPPA dan Women’s World Banking Dorong Rencana Aksi Berkelanjutan
Siaran Pers Nomor: B-24/SETMEN/HM.06/2/2024
Bali (3/2) – Mengakhiri rangkaian program pelatihan ‘Building Pathway for Women In Workforce’ selama 4 (empat) hari di Nusa Dua, Bali, Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Umum Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Elita menyambut baik semangat perubahan yang disampaikan oleh para peserta melalui rencana aksi terkait kesetaraan gender. Elita menekankan, meskipun kesetaraan gender masih menjadi tantangan dan realitas sosial, para peserta diharapkan mampu menjadi katalisator perubahan positif dan berkontribusi menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil dan setara bagi perempuan.
“Kesetaraan gender merupakan suatu tantangan yang masih dihadapi oleh banyak organisasi maupun Kementerian/Lembaga (K/L). Meskipun kesadaran tentang pentingnya kesetaraan gender telah meningkat, namun ketidaksetaraan gender masih bisa ditemukan dalam berbagai aspek, mulai dari perekrutan, penilaian kinerja, hingga pemilihan kandidat untuk posisi kepemimpinan. Hal tersebut dapat mempengaruhi keputusan-keputusan kritis, memberikan preferensi yang tidak adil, dan merugikan kemajuan karir perempuan,” ujar Elita, Kamis (1/2).
Elita mengemukakan, untuk mewujudkan kesetaraan gender di lingkungan kerja, Kementerian/Lembaga (K/L) perlu mengadopsi pendekatan proaktif yang melibatkan setiap individu di dalamnya, salah satunya adalah melalui program pelatihan terkait kesetaraan gender yang menyasar pegawai untuk menjadi agen perubahan dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan kerja yang adil, setara, dan aman bagi seluruh pegawai. Elita menegaskan, Kemen PPPA dan Women’s World Banking berkomitmen untuk mewujudkan kesetaraan gender dan inklusivitas di dunia kerja melalui program pelatihan ‘Building Pathway for Women in Workforce’ serta program-program lainnya yang mampu meningkatan kesadaran dan memperluas perspektif gender.
“Kami ingin menyampaikan apresiasi yang tulus kepada setiap peserta yang mewakili berbagai Kementerian/Lembaga (K/L) yang telah berkontribusi secara aktif dalam menyuarakan ide, gagasan, dan rencana aksi terkait partisipasi perempuan di dunia kerja serta upaya dalam memberikan akses bagi perempuan untuk menempati posisi strategis dan kepemimpinan. Selama 4 (empat) hari program pelatihan ini, para peserta tidak hanya mendapatkan wawasan terkait kesetaraan gender dan inklusivitas, tetapi juga berbagi pengalaman baik, ide, gagasan, dan inisiatif untuk mewujudkan lingkungan kerja yang lebih setara dan mendorong lebih banyak perempuan untuk mengambil peran kepemimpinan di dunia kerja” tutur Elita.
Elita berharap, melalui program pelatihan tersebut, diharapkan setiap peserta yang terlibat dapat mendorong dan memastikan hadirnya kebijakan dan prosedur yang mendukung kesetaraan gender. Usai mengikuti program pelatihan, para peserta diharapkan dapat dengan sungguh-sungguh menjalankan komitmennya untuk melanjutkan rencana aksi terkait kesetaraan gender.
“Para peserta tidak hanya memperoleh pemahaman mendalam tentang pentingnya kesetaraan gender di dunia kerja, tetapi juga merasakan panggilan dan tekad untuk menjadi agen perubahan di lingkungan kerja masing-masing dalam mengimplementasikan langkah-langkah konkret yang mendukung kesetaraan gender pada praktik sehari-hari seperti meningkatkan kesadaran akan gender di antara rekan kerja, mendorong partisipasi perempuan di proyek-proyek strategis, dan bekerja sama untuk menghilangkan hambatan-hambatan yang mungkin menghambat kemajuan karir perempuan, dan perempuan juga harus bertanggungjawab dan berkomitmen atas keputusan dan pilihan yang diambil” ungkap Elita.
Manager of Leadership and Diversity Programs Women’s World Banking, Elizabeth Ingerfield mengemukakan, dukungan penuh terhadap kesetaraan gender di tempat kerja menciptakan lingkungan yang inklusif, di mana semua individu, tanpa memandang jenis kelamin, memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi dalam inovasi dan pembangunan. Dalam mewujudkan kesetaraan gender di dunia kerja, instansi dan masyarakat secara keseluruhan perlu bersatu untuk menghapus hambatan dan tantangan yang menghambat kemajuan perempuan, sehingga setiap individu memiliki peluang yang setara untuk berkembang dan berkontribusi. Kesetaraan gender bukan hanya tentang memberikan pekerjaan kepada perempuan, tetapi juga tentang memberikan akses yang setara terhadap peluang pendidikan, pelatihan, dan kemajuan karir.
“Kesetaraan gender di dunia kerja adalah suatu keharusan yang tak dapat diabaikan. Memberikan peluang yang sama kepada semua individu, tanpa memandang jenis kelamin, adalah langkah krusial dalam menciptakan lingkungan kerja yang adil dan inklusif. Keterlibatan perempuan di semua tingkatan organisasi mampu menghasilkan berbagai keputusan yang lebih baik dan kebijakan yang lebih berimbang. Mendorong perempuan untuk mengambil peran kepemimpinan bukan hanya langkah moral, tetapi juga investasi cerdas dalam pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. Kesetaraan gender bukanlah tujuan akhir, tetapi perjalanan terus-menerus menuju masyarakat yang lebih adil dan berkeadilan,” kata Elizabeth.
Pada kesempatan tersebut, turut hadir Pakar Gender dan Anak, Sri Danti Anwar untuk berbagi pengalaman nyata dan praktik baik terkait kepemimpinan perempuan. Danti menyampaikan, kepemimpinan perempuan membawa kontribusi berharga dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, beragam, dan inovatif. Melalui pendekatan yang berorientasi pada kerjasama dan empati, pemimpin perempuan mampu membangun hubungan yang kuat, memotivasi tim, dan menciptakan atmosfer yang mendukung pertumbuhan kolektif. Kepemimpinan perempuan juga sering kali memperkuat nilai-nilai keadilan dan tanggung jawab sosial di tingkat organisasi, menciptakan dampak positif yang berkelanjutan di komunitas dan masyarakat secara luas.
“Ketidaksetaraan gender dan kekerasan terhadap perempuan masih menjadi hambatan dan tantangan yang dihadapi untuk menciptakan dunia yang setara. Ketika perempuan dan laki-laki diberikan hak, tanggung jawab, dan peluang yang setara, maka masyarakat akan merasakan manfaatnya dalam berbagai macam aspek. Keseimbangan antara perempuan dan laki-laki tidak hanya menciptakan lingkungan yang lebih adil dan inklusif, tetapi juga menghasilkan keputusan yang lebih baik di berbagai tingkat pengambilan keputusan. Perbedaan pandangan dan pendekatan antara perempuan dan laki-laki pun membawa warna yang beragam dalam pemecahan masalah kompleks. Dalam lingkungan kerja, peran setara antara perempuan dan laki-laki memicu kreativitas dan inovasi, serta mengoptimalkan berbagai potensi secara menyeluruh demi menciptakan masa depan yang lebih inklusif, dinamis, dan berdaya saing,” tandas Danti.
Program pelatihan yang berlangsung dari 29 Januari – 1 Februari 2024, mengajak para peserta yang berasal dari berbagai Kementerian/Lembaga (K/L) di Indonesia untuk lebih peka dan sadar akan ketimpangan gender yang dirasakan oleh perempuan di dunia kerja. Para peserta mendapatkan paparan materi, diskusi interaktif, hingga inisiasi rencana aksi bersama narasumber yang kompeten di bidangnya untuk membahas berbagai macam isu seperti kesetaraan, keberagaman, keadilan, dan inklusi gender; tantangan dan hambatan perempuan di dunia kerja; mengenali, merespon, dan mencegah kekerasan seksual di tempat kerja; berbagi praktik baik; hingga manajemen sumber daya manusia dan kepemimpinan. Selepas program pelatihan, para peserta pun akan terus dipantau dan di evaluasi terkait progres dan keberhasilan dari insiasi rencana aksi yang dilakukan di masing-masing instansi.
BIRO HUKUM DAN HUMAS
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510
e-mail : humas@kemenpppa.go.id
website : www.kemenpppa.go.id
- 03-02-2024
- Kunjungan : 4987
-
Bagikan: