
Menteri PPPA Ajak Teladani Rasulullah SAW dalam Memuliakan Perempuan dan Anak
Siaran Pers Nomor: B-303/SETMEN/HM.02.04/09/2025
Jakarta (7/9) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi menegaskan pentingnya meneladani akhlak Rasulullah SAW, khususnya dalam memperlakukan perempuan dan anak dengan penuh kasih sayang, penghormatan, serta menjunjung tinggi keadilan. Rasulullah SAW menjadi teladan kasih sayang kepada anak-anak, serta menolak segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.
Nilai-nilai ajaran Rasulullah SAW sangat relevan dalam membangun ketahanan keluarga, yang menjadi fondasi penting bagi terciptanya masyarakat sejahtera. Keluarga yang kuat, adalah keluarga yang mampu menjaga keharmonisan, saling mendukung, dan berlandaskan nilai ketakwaan, dengan orang tua terutama ibu yang memberi kasih sayang tanpa mengharap balas, sehingga menjadi lingkungan terbaik bagi tumbuh kembang anak.
Menteri PPPA menegaskan pentingnya membangun hubungan emosional dengan sentuhan dan kasih sayang antara ibu dan anak. Hal tersebut disampaikan saat memberikan ceramah umum pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H yang diselenggarakan oleh Majelis Taklim Al-Ma’ruf, Jakarta. Menanggapi jawaban ibu-ibu hadirin bahwa untuk membujuk anak-anak agar tidak menangis atau agar mau makan adalah dengan memberi HP kepada anak, Menteri PPPA menyampaikan pesan Tuan Guru Tengku Turmuzi dari NTB, bahwa bagi para ibu yang menenangkan anaknya yang menangis, membangunkan anaknya untuk sholat, merayu anaknya agar mau makan adalah sedang menggugurkan dosa-dosanya.
“Mari ibu-ibu, kita semua menjaga anak-anak kita dengan doa dan keteladanan. Kita tidak ingin meninggalkan generasi yang lemah. Seperti juga di Yayasan Al Ma’ruf ini, Ibu Hj. Sariani Thaha Ma’ruf selain berdakwah hingga ke Malaysia dan Brunei Darussalam, beliau juga merintis sekolah sebagai wadah untuk menimba ilmu. Saat ini sekolah yang dibangun ibu Sariani Ma’ruf terdiri dari TK, SD, SMP dan SMA dengan lebih dari 1.000 murid. Semoga kita terus berupaya agar anak-anak kita tumbuh menjadi generasi yang berakhlak mulia, cerdas, dan mampu menjadi pemimpin di masa depan agar tercipta Perempuan Berdaya, Anak Terlindungi, Menuju Indonesia Emas 2045,” tutup Menteri PPPA.
Pimpinan Majelis Taklim sekaligus Ketua Yayasan Al-Ma’ruf, Marnita Ma'roef menegaskan bahwa peringatan Maulid Nabi bukan hanya momentum untuk mengenang kelahiran Rasulullah SAW, tetapi juga sarana memperkuat ukhuwah, memperluas syiar Islam, serta mempertebal kepedulian sosial melalui infak dan kegiatan kemanusiaan.
“Alhamdulillah, dana yang terkumpul pada setiap kegiatan Maulid tidak hanya digunakan untuk pelaksanaan acara, tetapi juga disalurkan bagi ratusan penerima manfaat. Tahun ini tercatat sebanyak 230 orang yang menerima santunan berkat dukungan dan kontribusi para jamaah,” ungkap Ketua Yayasan Al-Ma’ruf.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Yayasan Al-Ma’ruf juga menyampaikan apresiasi kepada Menteri PPPA serta tokoh Muslimat NU yang hadir, di antaranya Ibu Raja Siti Aniroh dan Ibu Ariza Agustina. Kehadiran para tokoh perempuan ini diyakini akan semakin menguatkan sinergi dalam membangun peran perempuan di bidang pendidikan, dakwah, serta perlindungan anak. Acara ditutup dengan doa bersama untuk para pendiri dan keluarga besar Al-Ma’ruf yang telah wafat, serta penyerahan santunan secara simbolis kepada penerima manfaat.
BIRO HUMAS DAN UMUM
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510
e-mail : humas@kemenpppa.go.id
website : www.kemenpppa.go.id
- 08-09-2025
- Kunjungan : 521
-
Bagikan: