
Peringati Hari Santri Nasional, Menteri PPPA Tegaskan Pesantren Harus Bebas dari Kekerasan
Siaran Pers Nomor: B-401/SETMEN/HM.02.04/10/2025
Kediri (25/10) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA), Arifah Fauzi mendorong setiap pesantren dapat memberikan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan. Hal itu disampaikan Menteri PPPA dalam Seminar Pesantren Ramah Anak yang digelar di Pondok Pesantren Lirboyo, dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025.
“Pesantren memiliki posisi strategis dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia yang berakhlak dan berjiwa kebangsaan. Perlindungan anak merupakan hal esensial jika kita ingin mencapai Indonesia yang maju. Anak-anak adalah calon pemimpin bangsa yang wajib kita lindungi karena itu kolaborasi dengan pesantren menjadi langkah penting untuk memastikan setiap anak terlindungi dan mendapatkan haknya atas pendidikan yang aman dan bebas dari tindak kekerasan,” ujar Menteri PPPA, dalam Seminar Pesantren Ramah Anak dengan tema “Dari Pesantren untuk Anak: Membangun Lingkungan Aman dan Bermartabat, pada Jumat (24/10).
Menteri PPPA juga menyoroti tantangan perlindungan anak di era digital yang semakin kompleks. Menteri PPPA mengajak para santri untuk menggunakan internet dengan bijaksana karena ruang digital juga membuka risiko kekerasan, perundungan, dan eksploitasi seksual online. Oleh karena itu, Kemen PPPA terus mendorong penerapan Pesantren Ramah Anak, yakni pesantren yang menjunjung nilai kemanusiaan, menghormati hak anak, serta menumbuhkan budaya pengasuhan tanpa kekerasan.
“Kemen PPPA berkomitmen memperkuat ekosistem perlindungan anak di lingkungan pesantren melalui berbagai langkah strategis. Di antaranya, integrasi prinsip perlindungan anak ke dalam tata kelola pesantren bersama Kementerian Agama, pelatihan bagi para pengasuh, ustadz, dan ustadzah tentang pengasuhan tanpa kekerasan, pembentukan Satgas Perlindungan Anak Pesantren (Satgas PAP), serta penguatan sistem pelaporan dan pengaduan berbasis pesantren melalui SAPA 129 dan SIMFONI PPA,” kata Menteri PPPA.
Menteri PPPA menegaskan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak memerlukan kolaborasi dan kerja sama dari seluruh pihak. Menteri PPPA mengajak semua elemen untuk bersinergi dalam upaya pencegahan agar kekerasan terhadap perempuan dan anak tidak terjadi di lingkungan pesantren maupun di tempat lainnya.
“Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kota Kediri, para pimpinan pesantren, pendidik, dan pegiat pendidikan Islam di Pesantren Lirboyo yang telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam mendidik generasi muda Indonesia. Pesantren Ramah Anak adalah cermin tekad kita membangun Indonesia yang beradab dan berkeadilan. Mari kita jadikan pesantren sebagai rumah kasih bagi anak-anak kita,” ujar Menteri PPPA.
Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati juga menyampaikan pondok pesantren memiliki peran penting dalam membentuk karakter generasi beriman dan berilmu. Ia menegaskan, upaya melindungi anak di lingkungan pesantren adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah Kota Kediri siap bersinergi dengan pondok pesantren untuk mewujudkan lingkungan belajar yang aman dan bermartabat.
“Kita ingin setiap santri dan santriwati dapat belajar dengan tenang, tumbuh percaya diri, dan dibimbing dengan kasih sayang. Anak yang tumbuh di lingkungan aman akan menjadi generasi yang kuat, berilmu, dan berakhlak mulia,” ujar Vinanda.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, KH Abdullah Kafabihi Mahrus menegaskan pesantren harus menjadi tempat yang tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga menumbuhkan akhlak mulia, etika, dan adab bagi para santri. Menurutnya, akhlak adalah modal utama agar seseorang diterima di tengah masyarakat dan menjadi bagian dari misi Rasulullah SAW untuk menyempurnakan budi pekerti. Karena itu, lingkungan pesantren perlu dibangun dengan suasana yang penuh kasih, saling menghormati, dan bebas dari kekerasan.
Dalam kesempatan tersebut, Pondok Pesantren Lirboyo menerima bantuan satu ton ikan laut dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, beasiswa pendidikan untuk santri berprestasi dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan PT Grab Indonesia.
BIRO HUMAS DAN UMUM
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510
e-mail : humas@kemenpppa.go.id
website : www.kemenpppa.go.id
- 25-10-2025
- Kunjungan : 450
-
Bagikan: