
Hari Ibu, Menteri PPPA Tegaskan Peran Perempuan bagi Masa Depan Bangsa
Siaran Pers Nomor: B-537/SETMEN/HM.02.04/12/2025
Bandung (24/12) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi menegaskan Peringatan Hari Ibu adalah momentum refleksi untuk menghormati perjuangan pergerakan perempuan Indonesia melalui Kongres Perempuan Indonesia 1928. Perjuangan perempuan belum selesai karena perempuan di Indonesia hingga saat ini masih menghadapi ketimpangan akses di berbagai sektor.
“Kongres Perempuan Indonesia 1928 menjadi pengingat bahwa perempuan Indonesia memiliki peran sangat besar dalam memperjuangkan kemerdekaan. Untuk itu, Kongres Perempuan sebagai cikal bakal Peringatan Hari Ibu jangan hanya berhenti sebagai acara seremoni, tetapi momentum refleksi dan penghargaan atas kontribusi perempuan dari masa ke masa. Saat ini, perempuan masih harus memperjuangkan ketimpangan dan tindak kekerasan di masyarakat. Perempuan Indonesia harus berdaya untuk dirinya sendiri karena perempuan yang berdaya akan memperkuat keluarga, masyarakat, dan bangsa,” ujar Menteri PPPA dalam Peringatan Hari Ibu ke-97 Tongkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri PPPA mengapresiasi komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang secara konsisten mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan melalui berbagai kebijakan dan program strategis, seperti Sekolah Perempuan Jawa Barat dan program terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera.
“Sekolah Perempuan Jawa Barat merupakan langkah progresif dalam mengurangi kesenjangan akses, partisipasi, manfaat, dan kontrol perempuan dalam pembangunan,” tambahnya.
Selain itu, Jawa Barat juga mengembangkan Sekolah Pranikah, Sekolah Keluarga (Parenting), dan Sekolah Lansia Perempuan sebagai bagian dari upaya membangun kualitas keluarga di setiap siklus kehidupan, mendorong pengasuhan yang berkeadilan gender, serta memastikan lansia perempuan tetap sehat, aktif, dan berdaya.
Menteri PPPA menegaskan pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan berkeadilan gender hanya dapat terwujud melalui kolaborasi erat antara pemerintah pusat dan daerah, akademisi, dunia usaha, mitra kerja, dan masyarakat.
“Kemen PPPA mengapresiasi langkah konkret Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam pemberdayaan perempuan, peningkatan kualitas keluarga, serta pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak,” tutur Menteri PPPA.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman mengatakan perempuan memiliki peran kunci dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Menurutnya, kualitas generasi masa depan sangat ditentukan oleh kualitas keluarga yang dibangun, terutama oleh para ibu.
“Ibu adalah ibunya kehidupan. Dari para ibu inilah kualitas generasi masa depan ditentukan,” ujar Sekda Jabar.
Sekda Jabar juga menekankan pentingnya perempuan yang berdaya, mandiri, dan produktif, termasuk memiliki kemampuan menolong diri sendiri, membangun kerja sama, dan menghasilkan karya yang bernilai. Selain itu, literasi keuangan menjadi aspek penting agar perempuan terhindar dari jeratan rentenir dan pinjaman daring ilegal
“Melalui peringatan Hari Ibu ini, kami berkomitmen mewujudkan Jawa Barat zero bank emok. Akses keuangan harus melalui lembaga formal yang aman dan adil,” katanya.
Peringatan Hari Ibu ke-97 Provinsi Jawa Barat diikuti sekitar 2.500 peserta, yang terdiri dari peserta Sekolah Perempuan Jawa Barat, Sekolah Lansia, Sekolah Pranikah, Sekolah Parenting, organisasi perempuan, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media.
BIRO HUMAS DAN UMUM
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510
e-mail : humas@kemenpppa.go.id
website : www.kemenpppa.go.id
- 24-12-2025
- Kunjungan : 40
-
Bagikan: