
Kemen PPPA dan Save The Children Ajak Anak Indonesia Memimpin Aksi Iklim Lewat Pertunjukan “ Aku, Kamu, Kita Adalah Bumi”
Siaran Pers Nomor: B-463/SETMEN/HM.02.04/11/2025
Jakarta (23/11) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menegaskan partisipasi anak dalam aksi iklim harus menjadi prioritas nasional karena krisis iklim semakin mengancam pemenuhan hak dan masa depan mereka. Pertunjukan imersif “Aku, Kamu, Kita adalah Bumi” yang diselenggarakan Save the Children Indonesia menjadi wadah bagi anak untuk menyampaikan pengalaman dan gagasan mereka terkait dampak krisis iklim, sekaligus menegaskan pentingnya suara anak dalam penyusunan kebijakan yang berpihak pada kepentingan terbaik anak.
Krisis iklim merupakan ancaman terbesar bagi pemenuhan hak anak. Riset Global Save the Children 2025 Born Into the Climate Crisis 2 menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir pada dekade ini berpotensi mengalami bencana iklim dalam intensitas yang belum pernah terjadi mulai dari gelombang panas, banjir, kebakaran hutan, kekeringan, hingga kegagalan panen.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan komitmen pemerintah memperkuat ketahanan iklim yang berpihak pada anak. “Anak-anak adalah bagian dari solusi, bukan sekadar penerima dampak. Inisiatif Aksi Generasi Iklim menunjukkan bahwa partisipasi anak harus menjadi prinsip dalam kebijakan perubahan iklim. Kepada anak-anak hebat di seluruh Indonesia, selamat Hari Anak Sedunia” ujar Menko PMK
Menko PMK menambahkan “Bumi sedang sakit, dan pahlawan supernya adalah kalian. Mulailah dari hal kecil: buang sampah pada tempatnya, kurangi plastik, hemat air, cintai tanaman, dan habiskan makanan. Setiap aksi kecil kalian menyelamatkan bumi.” Ujar Menko PMK.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa merawat bumi adalah perintah spiritual. “Manusia dan alam tidak terpisah, merusak alam berarti merusak diri sendiri. Kementerian Agama mendorong ekoteologi di rumah ibadah. Menanam pohon, menghemat air, dan mengurangi sampah bukan hanya aksi lingkungan, tetapi ibadah. Rumah ibadah harus menjadi pusat edukasi dan aksi nyata merawat bumi.” Ungkap Menteri Agama.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi menekankan bahwa Hari Anak Sedunia mengingatkan pentingnya pemenuhan hak anak.
“Anak-anak adalah pewaris bumi dan mengisi sepertiga penduduk Indonesia. Jika seluruh anak memiliki literasi lingkungan dan kemampuan aksi nyata seperti para Child Campaigner Aksi Generasi Iklim, masa depan bangsa akan lebih kuat. Tugas kita bersama adalah memastikan mereka tumbuh dalam lingkungan yang melindungi, memberdayakan, dan membuka jalan menuju Indonesia Emas 2045.” Ungkap Menteri PPPA.
Menteri PPPA menambahkan, “Tiga hari Peringatan Hari Anak Sedunia menegaskan bahwa anak berhak didengar, berekspresi, bermain, belajar, dan terlindungi. Rangkaian kegiatan dimulai 20 November dengan dialog anak tentang keamanan digital, dilanjutkan 21 November dengan pentas kreativitas anak, dan ditutup hari ini dengan ajakan bersama untuk menjaga bumi melalui aksi iklim yang dimulai dari diri sendiri dan menginspirasi teman lainnya” Ujar Menteri PPPA.
CEO Save the Children Indonesia, Dessy Kurwiany Ukar, menegaskan bahwa anak merasakan langsung dampak krisis iklim. “Krisis iklim bukan isu masa depan ini terjadi hari ini. Anak-anak siap memimpin aksi iklim dan suara mereka harus diterjemahkan menjadi kebijakan nyata.” Ujar CEO Save The Children.
Riset Save the Children Indonesia 2025 juga mencatat bahwa anak perempuan menghadapi beban ganda mulai dari meningkatnya beban domestik pascabencana hingga keterbatasan akses air bersih dan sanitasi. Meski demikian, anak perempuan menunjukkan kapasitas adaptasi yang kuat dan menjadi agen penting dalam ketahanan iklim.
Pertunjukan “Aku, Kamu, Kita adalah Bumi” menjadi sarana bagi anak-anak untuk menyampaikan perspektif mereka mengenai krisis iklim sekaligus memperkuat ruang partisipasi anak. Kegiatan ini merupakan bagian dari Kampanye Nasional Aksi Generasi Iklim yang sejak 2022 dipimpin oleh anak dan orang muda untuk memastikan komunitas paling terdampak dapat beradaptasi, serta mendorong kebijakan iklim yang berpusat pada anak.
Acara digelar bersama Purwacaraka Music Studio dan Saung Angklung Udjo, menghadirkan lebih dari 1.000 peserta, termasuk anak-anak, menghadirkan lebih dari 15 stan bazar eco-friendly, dan tiga sesi pertunjukan imersif mengenai Bumi dan suara anak. Kegiatan ini didukung oleh Lego Foundation, BSI Maslahat, Grab Indonesia, dan Gramedia.
BIRO HUMAS DAN UMUM
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510
e-mail : humas@kemenpppa.go.id
website : www.kemenpppa.go.id
- 23-11-2025
- Kunjungan : 26
-
Bagikan: