
Kunjungi Banjarnegara, Wamen PPPA Dorong Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Lewat Pemberdayaan Perempuan Berbasis Potensi Lokal
Siaran Pers Nomor: B- 383 /SETMEN/HM.02.04/10/2025
Banjarnegara (20/10) – Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, melakukan kunjungan kerja di tiga desa di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, yaitu Desa Panggisari, Desa Merden, dan Desa Sered. Kunjungan ini bertujuan melihat langsung peran vital perempuan dalam menggerakkan ekonomi lokal dan mendukung program-program kesejahteraan keluarga.
Dalam kunjungannya yang didampingi oleh Bupati Banjarnegara dr. Amalia Desiana GM Indonesia Power, Nazrul Very Andhi dan Praktisi Imam Prasodjo beserta dosen dari UI, Wamen PPPA meninjau berbagai inisiatif komunitas yang didorong oleh kaum perempuan.
Di Desa Panggisari, Wamen PPPA berdialog dengan Ibu-Ibu PKK, Kelompok Wanita Tani, dan ibu-ibu yang terlibat dalam produksi batu bata yang berasal dari sedimen Waduk Mrica. Wamen PPPA mengapresiasi semangat gotong royong para perempuan yang menjadi bagian penting dalam proses produksi.
“di Desa Panggisari kita melihat produksi batu bata yang harus dibantu ibu-ibu yang menjadi pemindah bata ke tempat pembakaran. Mereka bergotong royong dan ini bisa menghasilkan. Ini membuktikan bahwa perempuan adalah ujung tombak pelaku usaha yang harus diekspos untuk bisa dibantu program-programnya,” ujar Wamen PPPA di Banjarnegara, Sabtu (18/10/2025).
Kunjungan dilanjutkan ke Desa Merden, di mana Wamen PPPA disambut oleh anak-anak sekolah sepak bola Merden Football Academy (MFA) dan kemudian berdialog dengan Ibu-Ibu PKK, Kader Posyandu, dan Kelompok Wanita Tani. Wamen PPPA menyoroti potensi kebun komunitas dan peran PKK dalam ketahanan pangan keluarga.
“Di belakang sekolah sepak bola Merden, ada komunitas kebun keluarga dari ibu-ibu PKK. Inilah yang harus dikembangkan menjadi program MBG (Makan Bergizi Gratis). Program MBG bukan hanya untuk anak sekolah, tetapi juga untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Tujuannya untuk menurunkan angka stunting,” tegas Wamen PPPA. Ia juga menambahkan bahwa program pendidikan keluarga dengan ketahanan pangan, melalui kebun komunitas yang sudah ada, adalah kunci agar makanan sehat dapat diterapkan di rumah.
Wamen PPPA juga menekankan pentingnya pembangunan program kesejahteraan yang bersifat bottom-up atau berbasis kearifan lokal.
“Daerah perkotaan dan perdesaan tidak bisa disamakan. Kalau desa, kita harus kembali kepada kearifan lokalnya. Jika potensi desa adalah perkebunan dan peternakan, maka itu harus dilihat dari kebun bottom-up-nya,” jelasnya. Wamen PPPA berharap ekosistem ini dapat menghasilkan ekonomi baru dan dijahit ke dalam Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat.
Kunjungan diakhiri di Desa Sered, di mana Wamen PPPA dan rombongan disambut oleh Kepala Desa Sered, Yuanita Dyah Ratnawati, dan berdialog dengan Ibu-Ibu PKK dan Kader Kesehatan. Di Sered, Wamen PPPA melihat adanya "kampung ilmu" yang dibangun dari swakelola masyarakat, menunjukkan eratnya rembuk gotong royong.
“Basicnya adalah kita mencari komunitas-komunitas yang sudah swadaya, karena itu akan lebih gampang dijahit dengan program pemerintah, seperti PHTC-nya Pak Presiden. Program apapun akan sulit bila tidak didukung oleh masyarakatnya sendiri,” pungkas Wamen PPPA.
Menanggapi kunjungan tersebut, Bupati Banjarnegara dr. Amalia Desiana menyampaikan apresiasi dan semangat baru bagi pemerintah daerah.
“Tentunya dengan hadirnya Ibu Wamen PPPA di Banjarnegara, ini memberi semangat tersendiri untuk kita agar perempuan ini bisa berdaya lebih maksimal,” ujar Bupati Amalia Desiana.
Ia berharap desa-desa lain di Banjarnegara dapat mencontoh Desa Sered untuk membuat ekosistem-ekosistem baru yang bermula dari bawah. “Karena kalau tidak dengan bergotong royong, tentunya program-program bagus dari Bapak Presiden tidak bisa terlaksana dengan baik,” tambahnya.
Bupati Amalia juga mengajak seluruh pihak untuk bersinergi. “Harapannya, mari kita sama-sama bergotong royong mensukseskan apa yang menjadi program nasional tentunya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia,” tutupnya.
Dalam dialog bersama para kader di Desa Merden dan Sered, terungkap adanya permintaan agar di Desa Merden diadakan layanan SPELING (Dokter Spesialis Keliling) dan permintaan insentif tambahan bagi para kader kesehatan di Desa Sered. Permintaan ini akan menjadi catatan dan perhatian, yang diharapkan dapat mendorong kolaborasi dan sinergi lebih lanjut antara Kementerian PPPA dan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dalam upaya tindak lanjut.
BIRO HUMAS DAN UMUM
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510
e-mail : humas@kemenpppa.go.id
website : www.kemenpppa.go.id
- 20-10-2025
- Kunjungan : 157
-
Bagikan: