
Menteri PPPA Ajak Muslimat NU Aceh Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
Siaran Pers Nomor: B-431/SETMEN/HM.02.04/11/2025
Banda Aceh (09/11) — Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi menyebutkan bahwa faktor ekonomi, pola asuh dan paparan media sosial masih menjadi penyebab utama kekerasan terhadap perempuan dan anak. Saat berbicara di depan Muslimat NU di Aceh, Menteri PPPA mendorong seluruh organisasi perempuan di Aceh untuk memperkuat pemberdayaan ekonomi keluarga.
"Perempuan harus berdaya secara ekonomi terlebih dahulu sebagai salah satu cara mencegah perempuan menjadi korban kekerasan. Kami mengajak seluruh organisasi perempuan, termasuk Muslimat NU, untuk bersinergi memberdayakan perempuan sekaligus memberikan wadah pemenuhan hak anak, salah satunya dapat melalui program Ruang Bersama Indonesia (RBI) berbasis desa, sebagai wadah kolaborasi dalam penyelesaian persoalan perempuan dan anak. Selain itu, kami juga tidak lelah memberi edukasi kepada orangtua untuk meningkatkan kualitas pengasuhan anak dan mengawasi penggunaan gawai di rumah tangga," tambah Menteri PPPA saat menghadiri Pelantikan Pengurus Wilayah Muslimat NU Provinsi Aceh Periode 2025–2030 yang digelar di Banda Aceh.
Menteri PPPA menambahkan RBI membuka peluang besar bagi kolaborasi antara pemerintah daerah, organisasi perempuan, dan masyarakat dalam memperkuat ketahanan keluarga serta mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Hasil Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) dan Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) tahun 2024 menunjukkan satu dari empat perempuan pernah mengalami kekerasan dan satu dari dua anak pernah mengalami kekerasan sepanjang hidupnya. Ini bukan sekadar angka, tetapi menggambarkan luka dan trauma yang dapat mengganggu masa depan mereka. Karena itu, kita harus bergerak bersama,” tambah Menteri PPPA.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Aceh, Mutia Juliana menyampaikan komitmen Pemerintah Aceh untuk terus memperkuat sinergi dengan pemerintah pusat dan organisasi masyarakat dalam meningkatkan ketahanan keluarga.
“Peran ibu dalam keluarga dan masyarakat sangat penting. Kami mengajak seluruh ibu di Aceh untuk memperkuat peran keluarga dan lingkungan dalam mencegah stunting dan membangun generasi yang sehat serta berdaya,” ujar Kepala DP3A Provinsi Aceh.
Sementara itu, Ketua PW Muslimat NU Provinsi Aceh, Dahlia menegaskan komitmen Muslimat NU dalam pemberdayaan perempuan di tingkat desa, termasuk melalui kegiatan pengajian dan pendidikan anak.
“Ibu-ibu di desa adalah ujung tombak ketahanan keluarga. Melalui kegiatan di tingkat akar rumput, kami ingin memastikan perempuan Aceh berdaya, anak-anak mendapatkan pendidikan yang baik, dan keluarga menjadi lingkungan yang aman serta harmonis,” ungkap Ketua PW Muslimat NU Provinsi Aceh.
BIRO HUMAS DAN UMUM
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510
e-mail : humas@kemenpppa.go.id
website : www.kemenpppa.go.id
- 09-11-2025
- Kunjungan : 195
-
Bagikan: