
Wamen PPPA Ajak Anak Muda Kenali Akar Bangsa dan Gerakkan Potensi Lokal
Siaran Pers Nomor: B-440/SETMEN/HM.02.04/11/2025
Jakarta (11/11) – Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan mengajak para anak muda Indonesia untuk kembali mengenali akar budaya dan potensi bangsa sebagai fondasi dalam menghadapi tantangan global. Menurut Wamen PPPA, kekuatan utama Indonesia terletak pada akar budaya, sumber daya alam, dan kearifan lokal yang beragam.
“Kita harus mengenali kembali roots atau akar bangsa kita. Indonesia memiliki kekayaan budaya, sosial, dan sumber daya yang luar biasa. Leluhur kita banyak petani dan nelayan. Anak muda perlu bergerak dari akar-akar itu, membuat dampak nyata dari potensi lokal, sambil memanfaatkan teknologi dan digital,” ujar Wamen PPPA, Veronica Tan dalam kegiatan pertemuan pasca Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemuda BRICS+ yang diselenggarakan oleh Indonesian Youth Diplomacy (IYD) di Kementerian Pemuda dan Olahraga, Senin (10/11).
Wamen PPPA menekankan kemajuan bangsa dapat tumbuh dari potensi lokal yang dikelola secara kreatif dan berkelanjutan oleh anak muda. Pemerintah mendukung inisiatif komunitas yang ramah lingkungan, seperti gerakan bambuis oleh Kampus Bambu di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan pengembangan pertanian komunitas berbasis kearifan lokal oleh Kampung Ilmu. Wamen PPPA menilai kedua komunitas lokal tersebut telah mencerminkan gerakan ekonomi restoratif dan pemberdayaan masyarakat terutama bagi perempuan.
“Ekonomi restoratif berarti kita kembali kepada alam. Kita tanam bambu untuk menjaga air, bangun kebun komunitas berbasis pangan lokal, dan kembangkan turisme yang tidak merusak alam. Semua ini bisa menjadi potensi baru bagi anak muda,” kata Wamen PPPA dalam kegiatan yang mengangkat tema “Global South, Local Action: Indonesia’s BRICS+ Response”.
Melalui semangat BRICS+ yang menekankan solidaritas negara-negara Global South, Wamen PPPA mengajak generasi muda Indonesia untuk menjadi champion perubahan yakni generasi yang mampu menghubungkan nilai lokal dengan peluang global melalui teknologi, inovasi, dan jejaring kolaboratif.
“Kita harus menjadi generasi yang bukan hanya penonton, tapi pelaku perubahan. Manfaatkan digital dan teknologi untuk mengangkat potensi lokal, menciptakan pekerjaan baru, dan membangun masa depan yang inklusif dan berkelanjutan. Bagi pemuda harus bisa membuka diri seluas-luasnya. Saat ini dunia cepat sekali berubah,” tambah Wamen PPPA.
Wamen juga menambahkan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk mewujudkan perubahan yang berkelanjutan, dengan bergerak bersama agar tidak terjebak dalam kerja parsial yang egosentris.
“Kata kuncinya adalah kolaborasi. Kita bersyukur Indonesia masuk dalam BRICS, Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri tanpa ada peran berbagai sektor seperti swasta, universitas, komunitas, dan media serta perpanjangan tangan para pemuda agar bisa menciptakan solusi nyata yang berpihak pada masyarakat,” pungkas Wamen PPPA.
Deputi Pelayanan Kepemudaan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Yohan mengapresiasi langkah Indonesiaan Youth Diplomacy (IYD) yang berperan aktif dalam BRICS Youth Summit 2025 di Brasil Juli lalu. Yohan berharap para pemuda mampu mengidentifikasi peluang kolaborasi Indonesia dalam forum kepemudaan internasional.
"Kemenpora menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya pada IYD yang luar biasa menjadi penggerak diplomasi pemuda Indonesia di tingkat global, termasuk menjadi delegasi Indonesia untuk BRICS Youth Summit 2025 di Brasil. Semoga mampu mengindentifikasi peluang kerjasama Indonesia dalam forum pemuda global," kata Deputi Pelayanan Kepemudaan, Yohan.
Yohan menambahkan Kemenpora merasa bangga karena pemuda Indonesia tidak pernah absen dari ruang-ruang global mewakili semangat, perasaan anak muda Indonesia baik di tingkat internasional.
"Kehadiran pemuda Indonesia di forum internasional menunjukkan bahwa, generasi Indonesia bukan hanya penerima kebijakan, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam membentuk arah pembangunan global,” tutur Yohan.
Bergabungnya Indonesia dalam BRICS pada 2025 membuat Indonesia kini memiliki wadah baru untuk bisa memperkuat kerjasama, tidak hanya di bidang ekonomi dan politik tetapi juga tentang solidaritas, inovasi dan pembangunan berkelanjutan. Hadir selaku narasumber lainnya, Head of People & Culture dan Head of HR Operation Herman Cahyadi, Diplomat Raditya Kusumaningprang serta Jurnalist Fauzan Al Rasyid.
BIRO HUMAS DAN UMUM
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510
e-mail : humas@kemenpppa.go.id
website : www.kemenpppa.go.id
- 11-11-2025
- Kunjungan : 156
-
Bagikan: