
Wamen PPPA: Lawan Kekerasan, Perempuan Harus Berdaya dan Perjuangkan Cita-citanya
Siaran Pers Nomor: B-422/SETMEN/HM.02.04/12/2023
Jakarta (18/12) – Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Veronica Tan menghadiri Peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16HAKtP) yang diselenggarakan oleh Yayasan Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi (KPPB) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Wamen PPPA mengungkapkan perempuan saat ini masih harus dihadapkan dengan berbagai permasalahan mulai dari kekerasan hingga ekonomi. Oleh karena itu, sinergi dan kolaborasi seluruh pihak akan menjadi penting dalam memberdayakan perempuan agar terhindar dari kekerasan.
“Masih banyak faktor yang membuat perempuan pada posisi yang tidak menguntungkan, salah satunya budaya partriarki yang masih ada di sekeliling kita. Gerakan untuk mendukung perempuan dari masalah kekerasan harus terus dilakukan dengan melibatkan kolaborasi multipihak. Kita dihadapkan dengan berbagai permasalahan perempuan dan anak yang semakin beragam modus dan jenisnya salah satunya kekerasan seksual. Oleh karena itu, kita tidak bisa hanya menjadi pemadam kebakaran saja, namun upaya preventif dari hulu hingga ke hilir untuk mencegah ini terjadi pada perempuan dan anak,” ujar Wamen PPPA.
Wamen PPPA menyampaikan apreasiasi atas terselenggaranya acara ini yang merupakan bagian dari kampanye global untuk meningkatkan kesadaran dan solidaritas terhadap upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan. Dalam sambutannya, Wamen PPPA juga menegaskan pentingnya kerja bersama antara pemerintah, masyarakat sipil, dan komunitas lokal untuk menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif bagi perempuan.
“Peringatan ini menjadi momentum penting bagi kita semua untuk bergerak bersama dalam mencegah dan menanggulangi kekerasan terhadap perempuan, yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Salah satu akar permasalahan yang membuat perempuan mengalami kekerasan adalah faktor ekonomi dan rendahnya edukasi dalam keluarga. Padahal unsur yang paling penting dalam pemberdayaan adalah SDM yang tangguh. Maka dari itu, Pemerintah akan fokus pada bagaimana membuat SDM di Indoensia khsususnya perempuan dan anak menjadi tangguh dan berdaya. Sehingga, jika mereka sudah tangguh dan berdaya maka mereka akan mampu menghadapi masalah dengan jalan yang lebih baik,“ ujar Wamen PPPA.
Wamen PPPA mengatakan untuk upaya pencegahan dari masalah yang dihadapi perempun dan anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) akan meluncurkan Ruang Bersama Indonesia (RBI) pada puncak Peringatan Hari Ibu ke-96 Tahun 2024 di Tangerang, Banten. RBI adalah kelanjutan dari program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) dimana semua dimulai dari desa. RBI akan menjadi gerakan bersama untuk mewujudkan pemberdayaan perempuan, pemenuhan hak anak, serta perlindungan perempuan dan anak dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi.
“RBI juga dapat menjadi salah satu sarana kolaborasi dalam menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. RBI ini adalah ruang bersama yang didasarkan dari gerakan gotong royong untuk memberikan energi positif demi kepentingan terbaik bagi perempuan dan anak. Ini akan menjadi ruang edukasi yang interaktif untuk memberdayakan keluarga agar dapat memberikan energi positif kepada anak-anak karena banyak kasus kekerasan yang terjadi didasari oleh permasalahan keluarga,” ujar Wamen PPPA.
Founder Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi (KPPB), Meiline Ternadi mengatakan kegiatan “Dunia Tanpa Luka” merupakan bagian dari kampanye global 16 Hari Anti Kekerasna terhadap Perempuan (16HAKtP) yang diperingati setiap 25 November – 10 Desember. Meiline mengatakan besar harapan kegiatan ini mampu memperkuat komitmen semua pihak untuk melindungi hak-hak perempuan dan menciptakan kesadaran akan pentingnya memberantas segala bentuk kekerasan.
"Kami percaya bahwa edukasi dan kolaborasi adalah kunci untuk membangun masyarakat yang bebas dari kekerasan terhadap perempuan. Oleh karena itu, upaya seperti kampanye 16HAKtP ini diharapkan dapat menjadi langkah signifikan untuk mendorong perubahan, baik melalui kebijakan yang lebih inklusif maupun aksi nyata di masyarakat. Ini sekaligus menjadi wujud nyata kepedulian kita bersama untuk menciptakan dunia yang lebih aman, bermartabat, dan bebas dari kekerasan. Kami juga mendorong seluruh pihak untuk dapat bergandengan tangan dalam upaya bersama mencegah dan melindungi perempuan dan anak dari segala bentuk kekerasan,” ujar Meiline.
BIRO HUKUM DAN HUMAS
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510
e-mail : humas@kemenpppa.go.id
website : www.kemenpppa.go.id
- 18-12-2024
- Kunjungan : 1185
-
Bagikan: