Press Release : Menteri PP Dan PA : Semangat RA Kartini, Dorong Kemajuan Perempuan Indonesia
KEMENTERIAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
REPUBLIK INDONESIA
PRESS RELEASE
MENTERI PP DAN PA : SEMANGAT RA KARTINI, DORONG KEMAJUAN PEREMPUAN INDONESIA
Siaran Pers Nomor: 30 /Humas KPP-PA/4/2016
Jepara (16/4) – Memperingati hari Kartini pada 21 April mendatang, Pemerintah Kabupaten Jepara menyelenggarakan kegiatan Festival Kartini ke-IV Tahun 2016 yang dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Yohana mengapresiasi berbagai kegiatan yang dilakukan guna mengenang perjuangan salah satu pahlawan perempuan nasional, RA Kartini dalam mewujudkan persamaan hak antara perempuan dan laki-laki. Dalam Festival Kartini ini, dipamerkan produk-produk unggulan hasil perempuan ekonomi produktif dari Provinsi dan Kabupaten/Kota di Indonesia. Kementerian PP dan PA memberikan perhatian serius pada pemberdayaan industri rumahan dengan mendorong Pemerintah Daerah melakukan pembinaan terhadap para pelaku industri rumahan.
“Semangat Kartini dalam membangun bangsa yang mandiri, kreatif, dan berkarakter perlu diwariskan secara terus menerus kepada seluruh generasi bangsa, khususnya kepada perempuan, anak perempuan, dan remaja putri, sebagai panutan yang diharapkan dapat memberikan motivasi untuk selalu bersemangat dan aktif dalam mengembangkankan potensi diri menuju generasi yang mandiri dan berkarakter,” ujar Menteri Yohana pada kegiatan Festival Kartini ke-IV Tahun 2016 di Jepara (16/4).
Namun, Menteri Yohana menjelaskan upaya peningkatan kualitas hidup perempuan di Indonesia masih menghadapi sejumlah kendala, diantaranya : (1) Bidang Pendidikan, secara umum penduduk perempuan di Indonesia belum mencapai kebijakan wajib belajar 9 tahun yakni lulus sekolah lanjutan pertama (SLTP); (2) Bidang Kesehatan, pelayanan kesehatan pada perempuan di Indonesia (khususnya ibu pada masa kehamilan dan melahirkan) masih perlu mendapatkan perhatian secara serius; (3) Bidang Ekonomi, masih terjadi kesenjangan antara laki-laki dan perempuan, hal ini disebabkan oleh aksesibilitas perempuan dalam kesempatan kerja sehingga akumulasi upah perempuan secara keseluruhan menjadi sangat rendah; (4) Bidang Politik, upaya peningkatan keterwakilan perempuan di parlemen belum sepenuhnya terealisasi. Berdasarkan penghitungan terakhir sebesar 17,23 persen dan berusaha mencapai 30 persen sebagaimana target yang ditetapkan, dan (5) banyaknya kasus tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, termasuk tindak pidana perdagangan orang.
“Melihat berbagai permasalahan yang terjadi pada perempuan dan anak, Kementerian PP dan PA telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisasi hal tersebut, diantaranya penyusunan Rencana Aksi Nasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan (RAN-PKTP), pembangunan pusat-pusat krisis terpadu di rumah sakit, Ruang Pelayanan Khusus (RPK) di Polda dan Polres, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di daerah, penyebaran informasi dan kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan anak. Selain itu pada 2016, Kementerian PP dan PA menetapkan 3 (tiga) program prioritas yang disebut dengan Three ends (3 Ends) yang meliputi : (1) Akhiri kekerasan kepada perempuan dan anak; (2) Akhiri perdagangan manusia, dan (3) Akhiri ketidak-adilan akses ekonomi terhadap perempuan. Kami berharap berbagai upaya tersebut dapat memajukan perempuan Indonesia guna mencapai kesetaraan gender di segala bidang,” tutup Menteri Yohana.
HUMAS KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510,
e-mail : humas.kpppa@gmail.com
- 16-04-2016
- Kunjungan : 3811
-
Bagikan: