
Indonesia dan Korea Selatan Cetak Perempuan Mandiri Secara Ekonomi Melalui Pelatihan Vokasional
Siaran Pers Nomor: B-501A/SETMEN/HM.02.04/12/2023
Bandung (28/12) – Kerjasama yang telah terjalin sejak 2020 antara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) dan Pemerintah Korea Selatan melalui Ministry of Gender Equality and Family(MoGEF) terus diselenggarakan secara berkelanjutan sebagai upaya mewujudkan kesetaraan gender dan pemberdayaan sosial ekonomi perempuan di Indonesia. Di tahun ke-empat yakni 2023, pelatihan vokasional melalui program Official Development Assistance (ODA) tersebut mulai memperlihatkan dampak positif dengan mencetak lulusan yang terampil, mandiri, dan siap secara ekonomi.
“Dalam mewujudkan perempuan Indonesia yang berdaya dan mandiri secara ekonomi, kami bersama dengan Pemerintah Korea Selatan melalui MoGEF menyelenggarakan pelatihan vokasional berkelanjutan. Di Provinsi Jawa Barat, pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Badan Latihan Kerja Mandiri Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat (BLK Mandiri) dan telah mencetak alumni sebanyak 80 orang perempuan,” ujar Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi Kemen PPPA, Dewa Ayu Laksmi.
Laksmi menuturkan melalui program ODA, Kemen PPPA bersama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat dan BLK Mandiri telah berhasil memenuhi target sesuai rencana dan memetik berbagai praktik baik, diantaranya (1) meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam ketenagakerjaan dan kewirausahaan di Jawa Barat melalui pelatihan vokasi yang responsif gender; (2) terbangunnya sistem pelatihan vokasi responsif gender yang dapat menghubungkan ketenagakerjaan dan kewirausahaan; dan (3) tersusunnya rekomendasi kebijakan yang responsif gender untuk memastikan pengarusutamaan gender dalam pelatihan vokasi bagi perempuan.
“Dampak positif yang mulai terasa di tahun ke-empat berjalannya kerjasama ini diharapkan dapat terus dirasakan oleh berbagai pihak, khususnya bagi peserta pelatihan vokasi program ODA. Kami pun berharap melalui pelatihan ini, seluruh peserta, khususnya perempuan dapat mengasah keterampilan dan memetik ilmu sehingga mampu mengaplikasikan apa yang diraih selama pelatihan dan menjadi perempuan yang berdaya secara ekonomi,” tutur Laksmi.
Kepala Badan Latihan Kerja Mandiri Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, Rina Puspita Nurhayati mengemukakan pihaknya telah berkontribusi secara aktif dalam melakukan pemberdayaan perempuan Jawa Barat sejak 2021 melalui program ODA dari berbagai kejuruan dan Program Employment Education bagi alumni Sekoper Cinta (SEKOCI), kelompok PEKKA (Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga), dan perempuan rentan di Jawa Barat.
“Di tahun ke-empat ini, BLK Mandiri telah melaksanakan pelatihan vokasional untuk 80 perempuan di Jawa Barat yang terbagi ke dalam 2 (dua) kejuruan keterampilan, yakni memasak dan bercocok tanam atau agrikultur. Pelatihan tersebut memberikan manfaat dan dampak yang baik bagi peserta yang dilatih, sebagaimana data kami menunjukkan sejumlah 27 orang alumni pelatihan berhasil melanjutkan usaha sesuai keterampilannya. Hal tersebut menunjukkan bahwa seusai pelatihan, para peserta pelatihan mampu terlibat dalam aktivitas ekonomi dalam rangka menyejahterakan hidupnya dan keluarga,” ungkap Rina.
Meskipun menunjukkan dampak positif yang dirasakan oleh para peserta dan alumni pelatihan, Rina mengungkapkan dalam prosesnya ditemui hambatan maupun tantangan. Tantangan maupun hambatan yang paling banyak ditemui adalah tidak adanya skema pembinaan dan pendampingan yang berkelanjutan pasca pelatihan sehingga tidak sedikit alumni pelatihan merasakan kesulitan untuk merintis usaha ataupun kesiapan dalam dunia kerja.
“Para alumni pelatihan yang berhasil meningkatkan keterampilannya seusai pelatihan terkadang masih menemui kesulitan sehingga dibutuhkan pembinaan dan pendampingan yang berkelanjutan dan lebih komprehensif. Adapun beberapa hal yang perlu dilakukan pasca pelatihan adalah program kegiatan pendampingan yang berkelanjutan sehingga usaha yang dirintis tumbuh berkembang dengan baik dan meningkatkan wawasan ilmu serta keterampilan baru. Selain itu, diperlukan stimulus modal usaha dan bantuan alat usaha bagi alumni,” tandas Rina.
Rina menekankan dalam upaya menekan hambatan dan tantangan yang dirasakan oleh para peserta dan alumni pelatihan, selama pelatihan para peserta diberikan pembekalan soft skill terkait pemasaran digital dengan mengundang narasumber langsung dari berbagai market place di Indonesia seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, hingga Bank Jabar Banten. Tidak hanya itu, BLK Mandiri pun menyediakan layanan konseling bagi para alumni pelatihan untuk memfasilitasi konsultasi yang dibutuhkan terkait solusi dan ruang akses dalam rangka pengembangan usaha.
BIRO HUKUM DAN HUMAS
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510
e-mail : humas@kemenpppa.go.id
website : www.kemenpppa.go.id
- 28-12-2023
- Kunjungan : 1447
-
Bagikan: