
Wamen PPPA Dukung Program ‘1 day, 2 eggs’ untuk Cegah Stunting Sejak Dini
Siaran Pers Nomor: B-331/SETMEN/HM.02.04/09/2025
Kab. Seruyan (28/9) – Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan meninjau program ‘1 Day 2 Eggs’ oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Cabang Sinar Mas di Desa Rungau, Kab. Seruyan. Wamen PPPA mengungkapkan inisiatif ini bagian dari dukungan swasta terhadap Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo melalui Makanan Bergizi Gratis (MBG). Selain itu, program ini juga bertujuan mencegah stunting dengan membiasakan anak mengonsumsi telur setiap hari sebagai sumber protein hewani.
"Saya hadir untuk melihat sekolah-sekolah, mulai dari tempat penitipan anak usia 3 bulan sampai 3 tahun, Sekolah TK, dan SD Eka Tjipta Rungau dalam rangka kick off piloting project program ‘1 day 2 eggs’ untuk pemenuhan gizi anak. Apresiasi saya sampaikan kepada Sinar Mas dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia atas kolaborasi dan dukungan yang telah dilakukan dalam implementasi program bagi perempuan dan anak tersebut. Ini kolaborasi untuk memastikan pemenuhan protein bagi anak yang bisa dijahit dengan program MBG,” ujar Wamen PPPA.
Wamen PPPA mengungkapkan program ‘1 day 2 eggs’ ini merupakan pendekatan bottom-up yang sangat penting, karena pemenuhan gizi harus dimulai sejak dini, bahkan sejak masa kehamilan. Seperti yang kita ketahui, telur mengandung sekitar 7 gram protein dan satu butir telur sebenarnya sudah cukup untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan protein anak dalam sehari.
“Kebutuhan protein anak akan terpenuhi dengan mengkonsumsi 2 telur sehari yang nantinya bisa dilengkapi dengan makanan bergizi lainnya. Selain itu, kita juga ingin anak-anak terbiasa mengonsumsi makanan bergizi tanpa tambahan garam atau penyedap rasa agar mereka mengenal rasa alami sejak dini, ini bagian dari edukasi pola makan sehat,” imbuh Wamen PPPA.
Wamen PPPA mengungkapkan Program ‘1 day 2 eggs’ ini juga menjadi sarana untuk mengajak para guru dan tenaga pendidik agar turut memastikan bahwa setiap anak mendapatkan asupan gizi yang cukup. Inisiatif ini akan terus diuji coba di berbagai daerah untuk melihat efektivitas dan partisipasi anak-anak dalam program makan telur bersama ini.
“Di tingkat TK dan SD, kami mengamati bagaimana anak-anak membawa bekal dari rumah, dan ini menjadi indikator keterlibatan orang tua dalam pemenuhan gizi harian anak. Semua ini menjadi satu kesatuan program, mulai dari rumah, sekolah, hingga lingkungan, untuk menciptakan ruang tumbuh yang positif bagi anak-anak,” ujar Wamen PPPA.
Menutup kunjungannya, Wamen PPPA menegaskan bahwa kolaborasi antar-stakeholder menjadi kunci keberhasilan pembangunan generasi emas Indonesia. Presiden selalu menekankan pentingnya kolaborasi antara semua pemangku kepentingan pemerintah, swasta, masyarakat agar bersama-sama menjadi penggerak dalam menciptakan ekosistem yang sehat dan mendukung pertumbuhan anak sejak dalam kandungan hingga dewasa.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi lintas sektor adalah kekuatan utama dalam memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan bahagia,” ujar Wamen PPPA.
Sekretaris Umum Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Hong Tjhin, menyampaikan komitmen penuh dalam mendukung program ‘1 day 2 eggs” sebagai bagian dari upaya perbaikan gizi dan pencegahan stunting pada anak usia dini. Program ‘1 day 1 egg’ sebelumnya telah diluncurkan bersama Wakil Menteri PPPA, Veronica Tan di Rusun Marunda dengan melibatkan 70 anak PAUD sebagai proyek percontohan. Setelah satu bulan pelaksanaan, evaluasi menunjukkan hasil yang sangat baik, dengan peningkatan minat anak terhadap konsumsi telur dan keterlibatan aktif guru serta orang tua dalam memantau asupan gizi anak-anak.
“Meskipun di awal ada anak-anak yang menolak bagian kuning telur karena dianggap amis, seiring waktu mereka mulai terbiasa dengan rasa alami telur yang disajikan tanpa garam atau bumbu tambahan. Kami ingin anak-anak dikenalkan pada rasa asli makanan, agar tidak terlalu bergantung pada perasa. Selain itu, kami melihat guru-guru menjadi lebih peduli pada kebutuhan gizi anak, dan orang tua pun mulai ikut memperhatikan pola makan anak di rumah,” ujar Hong Tjhin.
Menutup pernyataannya, Hong Tjhin menegaskan bahwa keberhasilan program ini hanya dapat dicapai melalui kerja sama lintas sektor. “Kami tidak bisa berjalan sendiri. Program ini membutuhkan kolaborasi dari pemerintah, pihak swasta, dunia pendidikan, serta masyarakat. Harapan kami, program ini bisa terus bergulir dan menjadi gerakan nasional dalam mendukung tumbuh kembang anak Indonesia secara optimal,” pungkas Hong Tjhin.
Dalam kunjungan ini, Wamen PPPA melakukan peninjauan ke 3 titik lokasi yakni Balai Penitipan Anak Pondok 1 SRGE, TK Melati Sungai Rungau Estate, dan SD Eka Tjipta Rungau di Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah untuk meninjau kick-off piloting project program '1 day, 2 eggs' yang diinisiasi oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Cabang Sinar Mas di Rungau Estate milik perkebunan kelapa sawit PT Sinar Mas.
BIRO HUMAS DAN UMUM
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510
e-mail : humas@kemenpppa.go.id
website : www.kemenpppa.go.id
- 28-09-2025
- Kunjungan : 971
-
Bagikan: