
Menteri PPPA : Koperasi Desa Merah Putih Buka Peluang Peningkatan Pemberdayaan Perempuan
Siaran Pers Nomor: B-328/SETMEN/HM.02.04/9/2025
Banyumas (27/9) Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi mengatakan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) telah membuka ruang besar bagi potensi peningkatan pemberdayaan perempuan di tingkat desa. Hal ini disampaikan Menteri PPPA saat meninjau langsung aktivitas koperasi dan berdialog dengan pengurus KDMP Perempuan dan Kelompok Wanita Tani (KWT) saat melakukan kunjungan kerja ke KDMP Dawuhan, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
“Kehadiran saya di sini ingin melihat secara dekat KDMP Dawuhan yang bisa menjadi motor penggerak ekonomi desa, sekaligus ruang pemberdayaan perempuan di tingkat akar rumput,” ujar Menteri PPPA, Kamis (25/9).
Program KDMP merupakan inisiatif nasional yang digagas Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan diresmikan secara kelembagaan pada 21 Juli 2025 dengan total 80.081 Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih di seluruh Indonesia. Program ini diperkuat melalui Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 yang melibatkan berbagai kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.
“Selain berfungsi sebagai lembaga ekonomi, KDMP juga diharapkan mampu menekan angka kemiskinan ekstrem, menjaga stabilisasi harga, meningkatkan produktivitas lokal, seperti industri rumahan atau UMKM hingga memperkuat kemandirian desa. Seluruh transaksi didorong menggunakan sistem pembayaran digital berbasis QRIS agar lebih transparan dan akuntabel,” jelas Menteri PPPA.
Menurut Menteri PPPA, adanya sistem cashless akan mendorong pengelolaan koperasi yang lebih profesional sekaligus mencegah penyimpangan. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap koperasi.
KDMP Dawuhan terbentuk lebih awal dari peresmian Presiden RI. KDMP Dawuhan resmi berdiri pada 5 Juni 2025 dengan 209 anggota awal dan modal dasar 22 juta rupiah. KDMP Dawuhan diresmikan oleh Menteri Koperasi periode 2024-2025 Budi Arie pada 21 Juni 2025, sekaligus KDMP pertama di Kab Banyumas dan menjadi model percontohan.
Kepala Desa Dawuhan sekaligus Pengawas Koperasi Desa Merah Putih Dawuhan, Susmoro menyebut Desa Dawuhan terdiri dari 11 RT dengan total penduduk 2.086 orang. Susmoro menuturkan baik anggota hingga konsumen utama KDMP Dawuhan paling banyak berasal dari kelompok perempuan atau ibu-ibu.
“Ke depan, kami masih membutuhkan regulasi yang lebih mengena. Misalnya untuk kebutuhan gas dan LPG warga desa tidak terlalu banyak sehingga besar harapan kami tidak hanya sebagai pangkalan tapi KDMP bisa ada regulasi agar menjadi agen. Selain faktor menjadi pengecer keuntungannya juga tidak seberapa, kalau menjadi agen maka KDMP bisa mengajukan pinjaman usaha ke Himbara untuk memperbesar skala,” jelas Kepala Desa Dawuhan, Susmoro.
Wakil Ketua Bidang Anggota KDMP Dawuhan, Supriatin menyebut KDMP Dawuhan melibatkan perempuan desa secara aktif untuk mendukung keberlangsungan koperasi melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) dan industri rumahan atau UMKM. Di Desa Dawuhan terdapat dua kelompok KWT, yaitu Seger Waras dan Srikandi.
“Selain menyerap gabah langsung dari Kelompok Wanita Tani, KDMP Dawuhan juga menjadi penyuplai pupuk dan bibit bagi para petani, khususnya KWT. Para petani desa tidak perlu jauh-jauh membelinya karena KDMP Dawuhan sudah menyediakan kebutuhan mereka. Di koperasi kami juga menaungi hasil produk dari KWT, seperti beras organik, jahe instan, juga berbagai produksi rumahan, seperti makanan olahan, aneka keripik, selai, dan lain-lain,” jelas Supriatin yang juga merupakan ibu dua anak dan mantan PMI di Timur Tengah.
Supriatin menyebut sekitar 70% anggota KDMP Dawuhan adalah perempuan dengan kisaran usia 25-40 tahun dan mayoritas telah menikah. Supriatin menjelaskan minat para ibu-ibu memengaruhi isi etalase penjualan di KDMP Dawuhan. KDMP Dawuhan beroperasi mulai pukul 8 pagi hingga 5 sore dengan layanan yang jadi primadona anggota adalah sembako dan kebutuhan rumah tangga.
“Sudah hukum alam kalau perempuan terutama ibu menjadi direktur keuangan keluarga maka perempuan mendominasi sebagai anggota dan pembeli di KDMP Dawuhan. Ibu-ibu adalah pengelola utama kebutuhan rumah tangga sehingga untuk memenuhi kebutuhan mereka terutama sembako dipermudah dengan kehadiran KDMP ini. Kami juga melakukan berbagai cara untuk menarik minat konsumen, seperti sistem COD (Cash On Delivery) via whatsapp dan promo sembako murah setiap seminggu sekali,” ungkap Supriatin.
Supriatin berharap ke depan, para pengurus KDMP mendapatkan pelatihan peningkatan kompetensi secara offline tentang dasar-dasar koperasi dari pemerintah agar koperasi dapat dikelola secara efektif dan adanya kejelasan insentif bagi pengurus koperasi. Sebagai perempuan lulusan SMP, Supriatin memahami kemampuannya masih kurang terkait koperasi, namun membutuhkan pemasukan untuk kebutuhan keluarga.
“Pelatihan tentang ilmu koperasi sangat kami butuhkan karena kami mengelola uang anggota. Ini penting buat kami dalam tanggung jawab pengelolaan itu. Kami juga berharap kepada pemerintah dapat memberikan regulasi atau kejelasan terkait pemasukan bagi para pengurus koperasi karena sejak awal dibentuk hingga kini belum ada istilahnya upah bagi kami pengurus KDMP Dawuhan yang menjaga setiap hari,” jelas Supriatin.
Secara geografis, KDMP Dawuhan berlokasi hanya 100 meter dari makam Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo, kakek Presiden RI sekaligus tokoh koperasi nasional. Lokasi ini memperkuat makna historis KDMP sebagai jembatan antara semangat perjuangan masa lalu dan strategi pembangunan ekonomi desa saat ini. Usai berdialog di KDMP Dawuhan, Menteri PPPA berjanji akan membawa berbagai fakta di lapangan untuk dapat disampaikan kepada Kementerian/Lembaga terkait dan bahan laporan ke Presiden sebagai bahan masukan pengelolaan KDMP di masa datang.
Setahun Bekerja, Bergerak, Berdampak
#SetahunBerdampak
BIRO HUMAS DAN UMUM
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510
e-mail : humas@kemenpppa.go.id
website : www.kemenpppa.go.id
- 27-09-2025
- Kunjungan : 592
-
Bagikan: