
Menteri PPPA Dorong Layanan Haji Ramah Perempuan dari Aspek Kesehatan dan Sanitasi
Siaran Pers Nomor: B- 154/ SETMEN/HM.02.04/5/2025
Jeddah (31/05) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi menyampaikan dukungan terhadap komitmen pemerintah dalam mendorong perencanaan layanan haji yang ramah terhadap jemaah perempuan, khususnya dari aspek kesehatan sanitasi dan bimbingan fikih kesehatan reproduksi. Hal ini disampaikan Menteri PPPA di Tanah Suci bersama rombongan Amirul Hajj yang dipimpin oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar.
“Saya selaku Menteri PPPA akan fokus pada mengupayakan perencanaan layanan jemaah haji ramah perempuan. Apalagi tahun ini, data menyebutkan bahwa jumlah jemaah haji perempuan lebih banyak dibanding laki-laki. Hal itu menjadi penting bagi pemerintah untuk memberikan layanan haji yang ramah terhadap perempuan,” jelas Arifah Fauzi usai mengikuti rapat perdana Amirul Hajj bersama Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Arifah Fauzi menekankan bahwa jemaah perempuan memiliki karakteristik khusus yang memerlukan kebutuhan spesifik, sehingga hal ini harus diperhatikan serius oleh penyelenggara haji. Salah satu isu utama adalah keterbatasan fasilitas jumlah sanitasi bagi perempuan yang akan berdampak pada kenyamanan, kesehatan, dan ketenangan dalam beribadah.
“Durasi waktu yang dibutuhkan perempuan untuk menggunakan toilet lebih lama daripada laki-laki. Maka idealnya, jumlah toilet untuk jemaah perempuan perlu diperbanyak. Ini masalah mendasar tapi berdampak besar terhadap kenyamanan dan kesehatan mereka,” tegasnya.
Dari sisi lain, Arifah Fauzi juga menyoroti minimnya jumlah pembimbing ibadah perempuan. Menurutnya, pendampingan ibadah yang responsif terhadap kebutuhan perempuan perlu ditingkatkan untuk memberikan masukan terkait kondisi kesehatan reproduksi yang dialami selama melaksanakan ibadah haji.
“Kami melihat jumlah pembimbing ibadah untuk jemaah perempuan masih belum maksimal. Ke depan, perlu ada penyesuaian agar perempuan bisa mendapatkan bimbingan yang lebih intensif dan nyaman, terutama dalam hal yang berkaitan dengan kondisi spesifik perempuan seperti kesehatan reproduksi perempuan atau hal yang berkaitan,” jelasnya.
Arifah Fauzi menjelaskan pentingnya bimbingan fikih yang berperspektif gender dalam pelaksanaan ibadah haji. Pendekatan fikih yang sensitif terhadap isu-isu reproduksi perempuan harus menjadi bagian dari sistem layanan haji, agar jamaah perempuan tidak bingung ketika menghadapi situasi tertentu.
“Kesehatan reproduksi perempuan, seperti saat haid, perlu mendapat perhatian. Selain pendekatan medis, jemaah perempuan juga butuh pendampingan fikih yang tepat agar tetap tenang dan tidak bingung menjalankan ibadahnya. Kita perlu memastikan pembimbing perempuan hadir dalam jumlah yang cukup, dan memiliki perspektif yang ramah gender,” ungkap Arifah Fauzi.
Arifah Fauzi berharap kehadirannya sebagai bagian dari Tim Amirul Hajj dapat memberikan masukan konkret dalam evaluasi penyelenggaraan haji, khususnya dari perspektif kebutuhan jemaah perempuan. Oleh karenanya, Kementerian PPPA akan mengumpulkan data, testimoni, dan pengalaman lapangan sebagai masukan kebijakan lintas kementerian.
Keikutsertaan Menteri PPPA dalam rombongan Amirul Hajj menjadi bagian dari upaya pengarusutamaan gender dalam kebijakan haji. Dengan sinergi antar-kementerian, diharapkan muncul rekomendasi kebijakan pelayanan ibadah haji yang ramah terhadap perempuan.
Dalam rapat perdana Amirul Hajj bersama Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi turut hadir Menteri Agama; Wakil Menteri Agama, Romo Syafii; Dubes RI untuk Arab Saudi, Abdul Aziz; Dirjen Penyelenggaraan Haji Dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief; serta Sestama Badan Penyelenggara Haji, Teguh Dwi Nugroho.
BIRO HUMAS DAN UMUM
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510
e-mail : humas@kemenpppa.go.id
website : www.kemenpppa.go.id
- 31-05-2025
- Kunjungan : 327
-
Bagikan: